![]() |
kota IKN |
Pada tanggal 8 April 2025, Kantor Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) resmi beroperasi. Ini adalah langkah penting dalam pembangunan IKN yang diharapkan dapat menjadi pusat pemerintahan dan ekonomi baru di Indonesia. Dengan dimulainya operasional kantor ini, sekitar 500 Aparatur Sipil Negara (ASN) telah mulai bekerja di jantung IKN, menandakan komitmen pemerintah untuk mewujudkan visi besar ini.
Dukungan Dari Danantara
Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono, berharap Danantara bisa berkontribusi bagi pembangunan IKN. “Mudah-mudahan IKN juga kecipratan dari program Danantara. Itu harapan kami.” Danantara dibentuk untuk melakukan investasi dari dividen Badan Usaha Milik Negara atau BUMN. Seperti diketahui, Danantara ditargetkan mengelola aset senilai lebih dari US$ 900 miliar atau sekitar Rp 14 ribu triliun.
Menanam Pohon
Salah satu kegiatan yang menarik perhatian adalah ajakan Kepala Otorita IKN untuk menanam pohon di area IKN. Kegiatan ini melibatkan duta besar dari negara sahabat dan siswa SD, yang menunjukkan bahwa pembangunan IKN tidak hanya fokus pada fisik, tetapi juga pada aspek lingkungan dan sosial. Menanam pohon adalah simbol komitmen untuk menjaga keberlanjutan lingkungan di tengah pembangunan yang pesat. Kegiatan ini juga bertujuan untuk mendidik generasi muda tentang pentingnya menjaga lingkungan.
Operasional Kantor Otorita IKN adalah langkah strategis yang menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mewujudkan IKN sebagai kota masa depan. Dengan adanya ASN yang mulai bekerja, diharapkan akan ada percepatan dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan proyek-proyek yang mendukung pembangunan. Namun, tantangan tetap ada, terutama dalam hal koordinasi antar lembaga dan partisipasi masyarakat.
Kegiatan menanam pohon juga mencerminkan kesadaran akan pentingnya lingkungan dalam pembangunan. Dalam konteks ini, keberlanjutan harus menjadi bagian integral dari setiap rencana pembangunan. Dengan melibatkan masyarakat, terutama anak-anak, dalam kegiatan ini, diharapkan akan tercipta rasa memiliki dan tanggung jawab terhadap lingkungan.
Pembangunan yang berkelanjutan dan partisipatif (misalnya dari Danantara) menjadi kunci untuk menciptakan kota yang tidak hanya modern, tetapi juga hijau dan ramah lingkungan.
Dukungan Dari Danantara
Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono, berharap Danantara bisa berkontribusi bagi pembangunan IKN. “Mudah-mudahan IKN juga kecipratan dari program Danantara. Itu harapan kami.” Danantara dibentuk untuk melakukan investasi dari dividen Badan Usaha Milik Negara atau BUMN. Seperti diketahui, Danantara ditargetkan mengelola aset senilai lebih dari US$ 900 miliar atau sekitar Rp 14 ribu triliun.
Menanam Pohon
Salah satu kegiatan yang menarik perhatian adalah ajakan Kepala Otorita IKN untuk menanam pohon di area IKN. Kegiatan ini melibatkan duta besar dari negara sahabat dan siswa SD, yang menunjukkan bahwa pembangunan IKN tidak hanya fokus pada fisik, tetapi juga pada aspek lingkungan dan sosial. Menanam pohon adalah simbol komitmen untuk menjaga keberlanjutan lingkungan di tengah pembangunan yang pesat. Kegiatan ini juga bertujuan untuk mendidik generasi muda tentang pentingnya menjaga lingkungan.
Operasional Kantor Otorita IKN adalah langkah strategis yang menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mewujudkan IKN sebagai kota masa depan. Dengan adanya ASN yang mulai bekerja, diharapkan akan ada percepatan dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan proyek-proyek yang mendukung pembangunan. Namun, tantangan tetap ada, terutama dalam hal koordinasi antar lembaga dan partisipasi masyarakat.
Kegiatan menanam pohon juga mencerminkan kesadaran akan pentingnya lingkungan dalam pembangunan. Dalam konteks ini, keberlanjutan harus menjadi bagian integral dari setiap rencana pembangunan. Dengan melibatkan masyarakat, terutama anak-anak, dalam kegiatan ini, diharapkan akan tercipta rasa memiliki dan tanggung jawab terhadap lingkungan.
Pembangunan yang berkelanjutan dan partisipatif (misalnya dari Danantara) menjadi kunci untuk menciptakan kota yang tidak hanya modern, tetapi juga hijau dan ramah lingkungan.
0 comments:
Post a Comment