![]() |
Pembangunan Model Sekolah |
Bagi warga Sepaku, Kalimantan Timur, banjir pernah menjadi “tamu tak diundang” yang rutin mengganggu aktivitas, termasuk di SDN 020 Sepaku. Sekolah ini kerap terendam air, mengganggu proses belajar dan memupus harapan siswa untuk merasakan fasilitas layak. Namun, sejak Ibu Kota Nusantara (IKN) mulai dibangun, kisah SDN 020 berubah drastis. Sekolah yang dulu langganan banjir ini kini menjelma menjadi simbol kemajuan pendidikan di IKN, bahkan diproyeksikan menjadi sekolah terpadu internasional berstandar global.
Kisah SDN 020 Sepaku
Sebelum IKN digagas, SDN 020 Sepaku adalah contoh nyata ketimpangan infrastruktur pendidikan di daerah rawan bencana. Banjir datang hampir setiap musim hujan, merusak buku, meja, dan semangat belajar siswa. Namun, pembangunan IKN membawa angin segar. Pemerataan infrastruktur menjadi prioritas, termasuk sistem drainase yang canggih untuk mengatasi banjir. Sekolah ini kini sedang direvitalisasi dengan fasilitas modern: ruang kelas ber-AC, laboratorium digital, dan taman belajar ramah lingkungan. Transformasi ini tak hanya menghentikan banjir, tetapi juga membuka akses pendidikan berkualitas bagi anak-anak di sekitar IKN.
Mimpi Besar Sekolah Terpadu Berstandar Global
Otoritas IKN (OIKN) tidak setengah-setengah dalam mewujudkan visi pendidikan di ibu kota baru. Melalui proyek sekolah terpadu internasional di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN, OIKN menggandeng arsitek dan ahli pendidikan global untuk merancang sekolah yang tak hanya megah, tetapi juga mengedepankan konsep model pendidikan holistik. Sekolah ini akan dilengkapi dengan:
- Kurikulum hybrid yang menggabungkan materi nasional dan internasional.
- Fasilitas green building berbasis energi terbarukan.
- Program pertukaran pelajar dengan sekolah di luar negeri.
OIKN juga berencana merekrut guru-guru bersertifikat global, serta menyediakan beasiswa bagi siswa kurang mampu. Langkah ini menunjukkan komitmen OIKN untuk menciptakan ekosistem pendidikan inklusif, di mana anak dari berbagai latar belakang bisa bersaing di tingkat dunia.
Model Pendidikan IKN
Pembangunan sekolah di IKN dengan memakai pendekatan model pengembangan pendidikan yang tidak sekadar mengejar kemegahan fisik, tetapi juga memadukan teknologi dan kearifan lokal. Misalnya, sekolah-sekolah di IKN akan mengintegrasikan pembelajaran tentang lingkungan hidup, mengajak siswa terlibat langsung dalam proyek penghijauan atau pengelolaan sampah. Hal ini sejalan dengan visi IKN sebagai kota hutan berkelanjutan.
Selain itu, OIKN akan mengadopsi sistem “sekolah tanpa dinding”, di mana siswa bisa belajar di luar kelas melalui eksplorasi langsung ke alam atau kunjungan ke pusat-pusat inovasi di IKN. Model ini bertujuan menumbuhkan kreativitas dan kepekaan sosial, sekaligus menjawab tantangan pendidikan di era digital.
Dampak bagi Masyarakat
Keberadaan sekolah terpadu internasional di IKN bukan hanya tentang gedung mentereng atau kurikulum canggih. Ini adalah investasi jangka panjang untuk membentuk generasi yang siap menghadapi perubahan global. Bagi masyarakat sekitar, seperti warga Sepaku, dampaknya sudah terasa: akses pendidikan yang setara, lapangan kerja baru di sektor pendidikan, dan kebanggaan karena daerahnya menjadi pusat inovasi.
Tak kalah penting, pembenahan infrastruktur seperti sistem pengendali banjir di sekitar sekolah telah meningkatkan kualitas hidup warga. Anak-anak tak lagi khawatir genangan air merusak buku mereka, dan orang tua punya harapan baru bahwa pendidikan bisa menjadi jalan keluar dari kemiskinan.
Konsistensi dan Partisipasi Masyarakat
Meski optimis, OIKN perlu memastikan bahwa pembangunan sekolah internasional ini tidak terjebak pada simbolisme. Konsistensi dalam menjaga kualitas guru, transparansi anggaran, dan melibatkan masyarakat dalam perencanaan adalah kunci agar model pendidikan IKN benar-benar berkelanjutan.
Kisah SDN 020 Sepaku yang berubah dari sekolah langganan banjir menjadi pusat pendidikan internasional adalah bukti bahwa pembangunan infrastruktur dan pendidikan bisa berjalan beriringan. Melalui tangan OIKN, IKN tidak hanya membangun gedung, tetapi juga menyemai harapan baru bagi generasi muda Indonesia. Jika konsisten dijalankan, model pendidikan terpadu ini bisa menjadi blueprint bagi daerah lain, menunjukkan bahwa Indonesia mampu menciptakan sistem pendidikan yang setara, modern, dan berakar pada kearifan lokal.
Masyarakat pun punya peran: mengawal, mendukung, dan memastikan bahwa setiap anak di IKN—dan Indonesia—bisa meraih mimpi mereka tanpa terkendala banjir atau ketimpangan. Selain itu, penting untuk memastikan bahwa sekolah-sekolah ini tidak hanya dinikmati oleh kalangan elit, tetapi benar-benar menjadi rumah bagi semua anak, termasuk mereka yang berasal dari keluarga prasejahtera.
Kisah SDN 020 Sepaku
Sebelum IKN digagas, SDN 020 Sepaku adalah contoh nyata ketimpangan infrastruktur pendidikan di daerah rawan bencana. Banjir datang hampir setiap musim hujan, merusak buku, meja, dan semangat belajar siswa. Namun, pembangunan IKN membawa angin segar. Pemerataan infrastruktur menjadi prioritas, termasuk sistem drainase yang canggih untuk mengatasi banjir. Sekolah ini kini sedang direvitalisasi dengan fasilitas modern: ruang kelas ber-AC, laboratorium digital, dan taman belajar ramah lingkungan. Transformasi ini tak hanya menghentikan banjir, tetapi juga membuka akses pendidikan berkualitas bagi anak-anak di sekitar IKN.
Mimpi Besar Sekolah Terpadu Berstandar Global
Otoritas IKN (OIKN) tidak setengah-setengah dalam mewujudkan visi pendidikan di ibu kota baru. Melalui proyek sekolah terpadu internasional di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN, OIKN menggandeng arsitek dan ahli pendidikan global untuk merancang sekolah yang tak hanya megah, tetapi juga mengedepankan konsep model pendidikan holistik. Sekolah ini akan dilengkapi dengan:
- Kurikulum hybrid yang menggabungkan materi nasional dan internasional.
- Fasilitas green building berbasis energi terbarukan.
- Program pertukaran pelajar dengan sekolah di luar negeri.
OIKN juga berencana merekrut guru-guru bersertifikat global, serta menyediakan beasiswa bagi siswa kurang mampu. Langkah ini menunjukkan komitmen OIKN untuk menciptakan ekosistem pendidikan inklusif, di mana anak dari berbagai latar belakang bisa bersaing di tingkat dunia.
Model Pendidikan IKN
Pembangunan sekolah di IKN dengan memakai pendekatan model pengembangan pendidikan yang tidak sekadar mengejar kemegahan fisik, tetapi juga memadukan teknologi dan kearifan lokal. Misalnya, sekolah-sekolah di IKN akan mengintegrasikan pembelajaran tentang lingkungan hidup, mengajak siswa terlibat langsung dalam proyek penghijauan atau pengelolaan sampah. Hal ini sejalan dengan visi IKN sebagai kota hutan berkelanjutan.
Selain itu, OIKN akan mengadopsi sistem “sekolah tanpa dinding”, di mana siswa bisa belajar di luar kelas melalui eksplorasi langsung ke alam atau kunjungan ke pusat-pusat inovasi di IKN. Model ini bertujuan menumbuhkan kreativitas dan kepekaan sosial, sekaligus menjawab tantangan pendidikan di era digital.
Dampak bagi Masyarakat
Keberadaan sekolah terpadu internasional di IKN bukan hanya tentang gedung mentereng atau kurikulum canggih. Ini adalah investasi jangka panjang untuk membentuk generasi yang siap menghadapi perubahan global. Bagi masyarakat sekitar, seperti warga Sepaku, dampaknya sudah terasa: akses pendidikan yang setara, lapangan kerja baru di sektor pendidikan, dan kebanggaan karena daerahnya menjadi pusat inovasi.
Tak kalah penting, pembenahan infrastruktur seperti sistem pengendali banjir di sekitar sekolah telah meningkatkan kualitas hidup warga. Anak-anak tak lagi khawatir genangan air merusak buku mereka, dan orang tua punya harapan baru bahwa pendidikan bisa menjadi jalan keluar dari kemiskinan.
Konsistensi dan Partisipasi Masyarakat
Meski optimis, OIKN perlu memastikan bahwa pembangunan sekolah internasional ini tidak terjebak pada simbolisme. Konsistensi dalam menjaga kualitas guru, transparansi anggaran, dan melibatkan masyarakat dalam perencanaan adalah kunci agar model pendidikan IKN benar-benar berkelanjutan.
Kisah SDN 020 Sepaku yang berubah dari sekolah langganan banjir menjadi pusat pendidikan internasional adalah bukti bahwa pembangunan infrastruktur dan pendidikan bisa berjalan beriringan. Melalui tangan OIKN, IKN tidak hanya membangun gedung, tetapi juga menyemai harapan baru bagi generasi muda Indonesia. Jika konsisten dijalankan, model pendidikan terpadu ini bisa menjadi blueprint bagi daerah lain, menunjukkan bahwa Indonesia mampu menciptakan sistem pendidikan yang setara, modern, dan berakar pada kearifan lokal.
Masyarakat pun punya peran: mengawal, mendukung, dan memastikan bahwa setiap anak di IKN—dan Indonesia—bisa meraih mimpi mereka tanpa terkendala banjir atau ketimpangan. Selain itu, penting untuk memastikan bahwa sekolah-sekolah ini tidak hanya dinikmati oleh kalangan elit, tetapi benar-benar menjadi rumah bagi semua anak, termasuk mereka yang berasal dari keluarga prasejahtera.
sumber berita: jpnn, pusaranmedia, tempo
0 comments:
Post a Comment