![]() |
Stadion Garuda |
Sebagai negara dengan gairah sepak bola yang menggebu, Indonesia kerap dihadapkan pada pertanyaan: Kapan kita punya stadion berkelas dunia? Isu ini kembali mencuat ketika Erick Thohir, Menteri BUMN sekaligus penggiat sepak bola, mengumumkan progres pembangunan training center di Ibu Kota Nusantara (IKN) dan rencana lanjutan pembangunan Stadion Garuda yang disebut-sebut sebagai yang termegah se-Asia.
Erick Thohir
Sejak dilantik sebagai Ketua PSSI, Erick Thohir tak henti menyuarakan pentingnya modernisasi infrastruktur olahraga. Langkah konkretnya terlihat dari penyelesaian Tahap 1 Training Center IKN yang rampung pada Februari 2024. Fasilitas ini menjadi fondasi bagi pembangunan kompleks olahraga terintegrasi, termasuk Stadion Mini berkapasitas 20.000 penonton, yang akan digunakan untuk latihan timnas dan akademi sepak bola.
Namun, yang lebih menarik perhatian adalah wacana Stadion Garuda – stadion berkapasitas 80.000-100.000 penonton dengan desain futuristik dan teknologi mutakhir. Jika terealisasi, ini akan menjadi stadion terbesar di Asia Tenggara, mengalahkan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) yang berkapasitas 77.000.
Stadion Garuda
Konsep Stadion Garuda tidak hanya sekadar tempat pertandingan. Rencananya, stadion ini akan dilengkapi dengan:
1. Sistem tata suara dan pencahayaan berteknologi tinggi.
2. Roof retractable (atap yang bisa dibuka-tutup) seperti Stadion Tottenham Hotspur di Inggris.
3. Zona komersial, museum olahraga, dan area publik hijau.
4. Akses transportasi terintegrasi untuk mengurangi kemacetan.
Dengan fasilitas ini, Stadion Garuda tidak hanya menjadi kebanggaan Indonesia, tapi juga kandidat tuan rumah Piala Dunia U-20 atau bahkan pertandingan tingkat Asia seperti Piala Asia.
Mimpi, Harapan dan Tantangan
Meski ambisius, proyek sebesar ini tidak lepas dari skeptisisme. Masyarakat masih trauma dengan proyek stuck seperti pembangunan Stadion Kapten I Wayan Dipta (Bali) yang molor bertahun-tahun. Pertanyaannya: Apa yang membedakan Stadion Garuda?
Erick Thohir tampaknya menyadari hal ini. Dalam sejumlah wawancara, ia menekankan kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan FIFA untuk memastikan pendanaan dan keberlanjutan proyek. Pelibatan investor asing dan skema public-private partnership (PPP) disebut sebagai kunci.
Selain itu, lokasi Stadion Garuda di IKN juga strategis. Sebagai ibu kota baru, IKN dirancang sebagai kota cerdas berstandar global, sehingga pembangunan infrastruktur pendukung seperti jalan tol, bandara, dan jaringan listrik sudah masuk dalam masterplan.
Erick Thohir
Sejak dilantik sebagai Ketua PSSI, Erick Thohir tak henti menyuarakan pentingnya modernisasi infrastruktur olahraga. Langkah konkretnya terlihat dari penyelesaian Tahap 1 Training Center IKN yang rampung pada Februari 2024. Fasilitas ini menjadi fondasi bagi pembangunan kompleks olahraga terintegrasi, termasuk Stadion Mini berkapasitas 20.000 penonton, yang akan digunakan untuk latihan timnas dan akademi sepak bola.
Namun, yang lebih menarik perhatian adalah wacana Stadion Garuda – stadion berkapasitas 80.000-100.000 penonton dengan desain futuristik dan teknologi mutakhir. Jika terealisasi, ini akan menjadi stadion terbesar di Asia Tenggara, mengalahkan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) yang berkapasitas 77.000.
Stadion Garuda
Konsep Stadion Garuda tidak hanya sekadar tempat pertandingan. Rencananya, stadion ini akan dilengkapi dengan:
1. Sistem tata suara dan pencahayaan berteknologi tinggi.
2. Roof retractable (atap yang bisa dibuka-tutup) seperti Stadion Tottenham Hotspur di Inggris.
3. Zona komersial, museum olahraga, dan area publik hijau.
4. Akses transportasi terintegrasi untuk mengurangi kemacetan.
Dengan fasilitas ini, Stadion Garuda tidak hanya menjadi kebanggaan Indonesia, tapi juga kandidat tuan rumah Piala Dunia U-20 atau bahkan pertandingan tingkat Asia seperti Piala Asia.
Mimpi, Harapan dan Tantangan
Meski ambisius, proyek sebesar ini tidak lepas dari skeptisisme. Masyarakat masih trauma dengan proyek stuck seperti pembangunan Stadion Kapten I Wayan Dipta (Bali) yang molor bertahun-tahun. Pertanyaannya: Apa yang membedakan Stadion Garuda?
Erick Thohir tampaknya menyadari hal ini. Dalam sejumlah wawancara, ia menekankan kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan FIFA untuk memastikan pendanaan dan keberlanjutan proyek. Pelibatan investor asing dan skema public-private partnership (PPP) disebut sebagai kunci.
Selain itu, lokasi Stadion Garuda di IKN juga strategis. Sebagai ibu kota baru, IKN dirancang sebagai kota cerdas berstandar global, sehingga pembangunan infrastruktur pendukung seperti jalan tol, bandara, dan jaringan listrik sudah masuk dalam masterplan.
sumber berita: cnn, ayobandung
0 comments:
Post a Comment