Saturday, January 4, 2025

Sumber Air Baku

 

air
Air Baku

Perkembangan proyek Ibu Kota Negara (IKN) di Sepaku, Kalimantan Timur, mengenai penyediaan sumber air baku menjadi isu yang sangat krusial. Dengan populasi yang terus meningkat (direncanakan 1.9 juta jiwa) dan kebutuhan air yang semakin mendesak, masyarakat di sekitar IKN, termasuk yang bergantung pada Sungai Mahakam, menghadapi tantangan besar dalam memastikan ketersediaan air bersih.

Tantangan di Bendungan Sepaku
Bendungan Sepaku, yang diharapkan menjadi solusi utama untuk memenuhi kebutuhan air IKN, ternyata menghadapi berbagai hambatan. Penelitian yang dilakukan oleh BRIN menunjukkan bahwa posisi bendungan ini tidak optimal untuk menyuplai air ke IKN. Hal ini berpotensi menghambat pasokan air yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan infrastruktur baru yang sedang dibangun.

Masyarakat di sekitar IKN, yang sebagian besar bergantung pada sumber air lokal, mulai merasakan dampak dari ketidakpastian ini. Jika bendungan tidak dapat berfungsi dengan baik, maka kebutuhan air bersih untuk rumah tangga dan kegiatan sehari-hari akan terancam. Ini menjadi masalah serius, terutama bagi mereka yang sudah berjuang dengan akses air bersih sebelumnya.

Sungai Mahakam sebagai Alternatif
Sebagai alternatif, pemerintah pusat telah merencanakan pembangunan sistem intake dari Sungai Mahakam untuk menyuplai air baku ke IKN dan sekitarnya. Proyek ini bertujuan untuk mengambil air dari sungai yang selama ini menjadi sumber kehidupan bagi banyak masyarakat di Kalimantan Timur. Dengan kapasitas yang direncanakan mencapai 5.000 liter per detik, diharapkan proyek ini dapat memenuhi kebutuhan air yang mendesak.

Namun, langkah ini juga tidak lepas dari kontroversi. Beberapa pihak mengkhawatirkan bahwa pengambilan air dari Sungai Mahakam dapat merugikan masyarakat yang sudah bergantung pada sungai tersebut. Jika tidak dikelola dengan baik, proyek ini bisa mengakibatkan penurunan kualitas air dan mengganggu ekosistem yang ada. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan dan memastikan bahwa kebutuhan mereka diperhatikan.
 
Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Air
Masyarakat memiliki peran penting dalam pengelolaan sumber air baku. Dengan melibatkan mereka dalam proses perencanaan dan pengawasan, kita dapat memastikan bahwa proyek-proyek seperti pembangunan intake dari Sungai Mahakam tidak hanya menguntungkan pihak tertentu, tetapi juga memberikan manfaat bagi semua. Edukasi tentang pentingnya konservasi air dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan juga harus menjadi bagian dari upaya ini.

Ketersediaan sumber air baku di Sepaku dan sekitarnya merupakan tantangan yang kompleks, namun bukan tidak mungkin untuk diatasi. Dengan pendekatan yang inklusif dan berkelanjutan, serta melibatkan masyarakat dalam setiap langkah, kita dapat memastikan bahwa kebutuhan air bersih untuk IKN dan masyarakat lokal dapat terpenuhi tanpa mengorbankan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Mari kita dukung upaya ini demi masa depan yang lebih baik bagi semua.
 
sumber berita: tempoayobandungkaltimpost

0 comments:

Post a Comment