Wednesday, December 1, 2021

Lahan IKN Milik Negara

 

 

isr
Lahan IKN

 Gubernur Kaltim H Isran Noor :
Paparan tentang ibu kota negara (IKN) kepada Narasi.TV yang dipandu oleh Najwa Shihab.

Masyarakat Kaltim merasa bersyukur atas rencana tersebut. Sangat luar biasa dan manfaatnya bukan hanya untuk Kaltim, tapi untuk Indonesia secara umum. IKN baru nantinya akan dibangun dengan konsep kota cerdas (smart city) dan forest city, serta harus sekaligus dengan pemulihan dan perlindungan lingkungan. Persiapan pemindahan Ibu Kota Negara atau IKN telah tercakup dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

sumber data

 

Monday, November 15, 2021

Proyek Besar Dengan Biaya Tidak Jelas

 

IKN Lamban

 Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Timur Hadi Mulyadi :
Perpindahan IKN Lamban.
Komunikasi yang belum maksimal dari pemerintah pusat dengan pemerintah daerah.
Kapan mereka mau membangun, berapa biayanya, sering kali tidak jelas.
Anggaran tidak jelas karena memang ini proyek besar.

Presiden Jokowi meminta Istana Kepresidenan sudah terbangun di IKN baru di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) pada Juli 2024. Rencananya peringatan HUT Kemerdekaan RI dilakukan di Istana Kepresidenan yang baru pada 17 Agustus 2024.

sumber data

 

 

 

Monday, October 25, 2021

Calon Kepala Otorita IKN

 

oto
Kepala Otorita IKN

 Presiden Joko Widodo :
menyampaikan beberapa daftar nama yang menjadi calon kepala otorita Ibukota Negara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim). Posisi Kepala Otorita IKN ditunjuk oleh Presiden dan tanpa melalui proses Pilkada.

Basuki Tjahaja Purnama atau disapa Ahok
Bambang Brodjonegoro
Pengusaha Tumiyana 
Bupati Banyuwangi Azwar Anas

Gubernur Kaltim Isran Noor :
tidak mempermasalahkan hal tersebut. Menurutnya seorang kepala otorita IKN tidak harus warga asli Kaltim.

Dahulu, Kepala Otorita Batam pernah dipegang oleh clan Habibie. Sampai sekarang masih kita lihat, di Batam, legacy berupa Industri High-Technology.
Kita menunggu geliat konsep Kaltim-Berdaulat.
Mungkin, di bidang pariwisata, karena Kaltim akan kedatangan tamu di IKN sebanyak satu juta orang.
Atau, mungkin juga, SDM Kaltim akan sbg legacy karena selama masa-konstruksi IKN akan dihadiri oleh perusahaan konstruksi kelas dunia dari benua asia dan eropa.

sumber bacaan:
Tribunnews
CnnIndonesia
Antaranews

 

 

Saturday, October 23, 2021

Focus SDM : Kegiatan ASN Pemda Kaltim

 

sdm
Kegiatan SDM Kaltim

 Jumlah berita di Kantor Gubernur Kaltim (output dari mewakili seluruh kegiatan pemda Kaltim) yg dihasilkan di website  https://kaltimprov.go.id sebanyak 5000 berita (sejak 1 Jan 2019 hingga 23 Okt 2021)

Jumlah berita di Kantor BKD Kaltim (output dari mewakili seluruh kegiatan SDM ASN pemda Kaltim) yg dihasilkan di website  https://bkd.kaltimprov.go.id sebanyak 360 berita (sejak 1 Jan 2019 hingga 23 Okt 2021)

Jumlah berita di Kantor BPSDM Kaltim (output dari mewakili seluruh kegiatan Diklat ASN pemda Kaltim) yg dihasilkan di website  https://bpsdm.kaltimprov.go.id sebanyak 154 berita (sejak 1 Jan 2019 hingga 23 Okt 2021)

Kesimpulan:
Dari total (100%) kegiatan Pemda Kaltim sehari-hari:
1. Hanya 7% berorientasi pada bidang SDM (Sumber Daya Manusia) ASN Kaltim
2. Hanya 3% berorientasi pada bidang Pendidikan & Latihan ASN Kaltim

Sementara, data Google Search, masyarakat (netizen, online) interest (keingin-tahuan/populer) :
Kantor BKD (24%), Kantor Gubernur (18%) dan Kantor BPSDM (4%)
Kesimpulan: Masyarakat, dunia maya, dalam keseharian lebih-suka mencari Kantor BKD dari pada Kantor Gubernur. Masyarakat lebih interst mengetahui kegiatan di Kantor Gubernur dari pada Kantor BPSDM.

Sumber
Google Search Term
Website Pemda Kaltim

 

 

Friday, October 1, 2021

Rencana SDM Kaltim

 

sdm
SDM Kaltim

 Diskusi Daring Unmul (9 Maret 2021):
Perpindahan banyak orang ke wilayah Kalimantan Timur kelak diharapkan tidak membuat masyarakat lokal tertinggal dari sisi kemampuan, kesempatan, dan pendidikan.

Karo Humas Provinsi Kaltim (8 Juni 2021)  :
Kita sudah mempersiapkan diri menyongsong kedatangan IKN, apa yang dijalankan (Gubernur Kaltim) Isran Noor itu jauh sebelum adanya IKN akan berada di Kaltim, sekitar 3 tahun yang lalu beliau udah ada visi meningkatkan SDM. Mudah-mudahan bisa memberikan kontribusi besar dalam penyediaan SDM di kawasan IKN

Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Provinsi Kaltim (31 Agustus 2021) :
Prinsipnya kita berkomitmen dan optimis bahwa IKN dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat. Karena itu, saat ini kita siapkan pembangunan SDM. Pemprov Kaltim menegaskan kelanjutan pembangunan ibu kota negara (IKN) di Benua Etam adalah program pemerintah pusat.  Meski demikian, sebagai pemilik wilayah, maka Pemprov Kaltim maupun masyarakat memiliki hak untuk mendapat kesempatan dan peluang dari pengembangan pembangunan itu. Karena itu, wajib daerah menyiapkan SDM berkualitas dan profesional.

Sumber
Kompas
Jawapos
Pemprov Kaltim

 

 

Thursday, September 30, 2021

SDM Kaltim, Jelang IKN

 

fgd
Focus Group Discussion

  Kaltim salah satu wilayah yang cukup unik. Tidak hanya di sektor kehutanan dan perkebunan tetapi juga ada variabel penting yang ingin diteliti oleh timnya, yaitu agenda besar rencana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) di Kaltim. Salah satu variabel penting yaitu tentang pemindahan IKN di Kaltim, kita ingin memotret atau mengidentifikasi kebutuhan ASN kedepannya, sehingga kami sangat yakin dan berharap diskusi yang kita lakukan ini akan memberikan banyak informasi yang diperlukan tim kajian, penelitian yang dilakukan dalam satu tahun ini

Sumber

BKD Kaltim

 

 

Wednesday, September 15, 2021

Penghuni Pertama IKN

pol
Siapa Penghuni Pertama?

 TNI & Polri akan menjadi pihak yang pertama-tama pindah ke ibu kota negara (IKN) baru di Kalimantan Timur. Hal ini bertujuan, antara lain, untuk memastikan keamanan di IKN.

Deputi Bidang Pengembangan Nasional atau Bappenas Regional Bappenas, Rudy Soeprihadi Prawiradinata:
Bila semuanya berjalan lancar, maka upacara kenagaraan bisa dilangsungkan di IKN pada 2024 mendatang. pembangunan kantor pemerintahan dan Istana Kepresidenan akan dimulai pada tahun depan.

 

 

 

Wednesday, August 25, 2021

Kita di-mata Dunia

c19
Mata Dunia

sebuah WAG (WA Group), suatu ketika, kebanjiran berita duka (meninggl karena Covid-19), maka itu hanya hanya sebuah "kebetulan" yg menjelaskan knapa berita-duka tsb seolah2 men-dominasi keseharian kita? Fakta-nya, tahun ini (sejak 1-Jan-2021) telah terjadi lbh dari 38-juta kematian di dunia, sementara selama hampir 2-tahun terakhir pasien Covid-19 meninggal sebanyak lbh dari 4-juta ( 4,68%, tidak sampe lima persen).
 
Data Pembanding
2019 Penyakit Jantung 18,6 juta, WHO 2015 1,25 juta korban meninggal akibat kecelakaan lalu lintas dan 50 juta orang luka berat)
Perkembangan Indikator Harapan Hidup di era Pandemi


1. Harapan Hidup Orang Indonesia tahun 2021 = 71.96 tahun (naik 0.25% dari pada 2020), 
2. Harapan Hidup Orang Indonesia tahun 2020 = 71.77 tahun (naik 0.25% dari pada 2019), 
3. Harapan Hidup Orang Indonesia tahun 2019 = 71.59 tahun (naik 0.25% dari pada 2018)
4. Harapan Hidup Orang Indonesia tahun 2018 = 71.41 tahun (naik 0.39% dari pada 2017)
5. Catatan : Komponen "Harapan Hidup" & "Indeks Kesehatan" tercakup pada IPM (Indeks Pembangunan Manusia)

 

Apakah kita spt "abai" akan peristiwa wafat (yg dibarengi mem-posting berita duka tsb di WAG) sebelum era pandemi Covid-19 ?

Diantara 3-negara lain, Malaysia Turki dan Rusia, raport Covid-19 kita terlihat oke-oke aja.
Sebaiknya kehidupan keseharian kita pun lebih baik dari pada ketiga wilayah tsb.

Justru yang terlihat bahwa ketiga negara tsb lebih bekerja, lebih menggeliat dan lebih berwarna dalam kekinian.


Sumber bacaan:
https://www.macrotrends.net/countries/CRI/indonesia/life-expectancy
https://www.worldometers.info/
https://lifestyle.kompas.com/read/2020/12/14/101607520/penyakit-jantung-penyebab-kematian-utama-di-dunia?page=all
https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/10368/rata-rata-tiga-orang-meninggal-setiap-jam-akibat-kecelakaan-jalan/0/artikel_gpr
https://www.worldometers.info/coronavirus/
Data di download pada skitar jam delapan pagi wita 25 Agustus 2021





Wednesday, July 7, 2021

IKN Tetap Lanjut

 

ikn
Berpikir Positip

Gubernur Kaltim Dr H Isran Noor : pemindahan IKN akan tetap dilanjutkan oleh Presiden Joko Widodo.

Orang nomor satu di pemerintahan Kaltim itu mengajak masyarakat optimis dan berpikir positif.
Pemerintah provinsi adalah sub obdinat dari pemerintah pusat.
Jadi kita sami’na wa atho’na, mendengar, taat dan ikuti.

Sumber bacaan
https://kaltimprov.go.id/berita/optimis-pandemi-tak-ganggu-rencana-ikn

 

 

Sunday, April 25, 2021

Integrasi Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur

 

jalan
Jalan Tol Balikpapan-Samarinda  

Bagaimana integrasi Ibu Kota Negara dengan kota2 di Kaltim?
(Misalnya dengan Kota Samarinda atau Kota Balikpapan)

Memakai istilah dari kantor Bappenas Jakarta yang mengibaratkan ibu kota negara itu : otaknya ada di IKN (ibu kota negara atau ibu kota baru),  hatinya di Samarinda, dan ototnya di Balikpapan. 

Pertama, pengembangan Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto sebagai infrastruktur pendukung, menjadi fasilitas dengan kapasitas ultimate hingga 20 juta penumpang tiap tahun, dari Kota Samarinda. 

Kedua, Bendungan Sepaku Semoi di Penajam Paser Utara (lokasi IKN) yang membendung Sungai Tengin, akan berperan sebagai penyuplai air baku 
untuk IKN dan juga Kota Balikpapan. 

Ketiga, Pelabuhan Kariangau di Balikpapan. Pelabuhan ini yang akan menjadi simpul penting dari sisi logistik penunjang ibu kota baru.


Sumber:



Thursday, April 22, 2021

Ramai (lagi) yang Tolak Pindah Ibu Kota

 

tolak
design ibu kota  

Ekonom Senior Emil Salim (Mantan Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup era Orba) :
Pemindahan ibu kota negara diperkirakan tidak akan memberi hasil pemerataan dan penurunan ketimpangan ekonomi di tanah air. Karena, 
pembangunan ibu kota baru dimulai dari nol.

Ekonom INDEF M. Rizal Taufikurahman :
Pemindahan ibu kota dari dua sisi, keuntungan dan kerugian. Dari sisi keuntungan, akan menggerakkan pertumbuhan beberapa sektor industri, 
misalnya menguntungkan sektor konstruksi pada jangka pendek. Begitu juga dengan target menurunkan ketimpangan. Hal ini tak serta merta 
bisa turun karena yang terbangun cuma Kalimantan Timur sehingga peningkatan status ekonomi masyarakat kemungkinan cuma terjadi di 
wilayah tersebut.

Anggota Komisi VI DPR Herman Khaeron :
Belum ada pembicaraan yang jelas dan final antara pemerintah dan badan legislatif. Menurutnya, DPR sebenarnya juga masih melihat 
pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur terlalu jauh dan tidak rasional.


Sumber
CNBC Indonesia, 21 April 2021



Friday, April 16, 2021

Asosiasi Insinyur Usul Ibu Kota Baru Berbasis Alam

 

ibu
Presiden RI

Tujuh asosiasi profesi (bidang teknik, Insinyur) yang bergerak, bekerja dan bekarya dalam disiplin keilmuan di bidang arsitektur, perencanaanhingga lingkungan hidup, yang berada di sektor  keinsinyuran, bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis, 15 April 2021.

Mereka juga berharap agar ibu kota negara ini dapat menjadi contoh bagi dunia internasional. "Bagaimana kita bisa membangun dengan mengedepankan alam, hutan hujan tropis, yang sudah kita miliki dan kita berpihak pada masyarakat lokal" 

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Suharso Monoarfa, "Bapak Presiden (Jokowi) mengundang para ahli ini untuk ikut serta duduk di Badan Otorita Ibu Kota apabila itu nanti sudah terbentuk. Setidak-tidaknya bisa memberikan rekomendasi tentang segala hal yang terkait dengan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan ibu kota negara,"


Sumber
Tempo



Friday, April 9, 2021

Agenda Besar Pemerintah : Pemindahan Ibu Kota Negara

 

agenda
Lokasi Istana Negara

Gubernur Kaltim: Bapak nggak usah khawatir, bapak pasti masuk surga. Presiden Jokowi akan dikenang jika pemindahan ibu kota itu terwujud.

Tiga tokoh sebelumnya Presiden Sukarno, Presiden Soeharto serta Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono bercita-cita memindahkan ibu kota negara. Dalam kesempatan itu,Gubernur Kaltim menuturkan, Jokowi menjelaskan rencana pemindahan ibu kota negara ini bukan sesuatu yang tiba-tiba.

Sumber:


Tuesday, April 6, 2021

Proyek Gajah Ibu Kota Baru di Kaltim

 

proyek
Ibu Kota Baru Kaltim

 14 Maret 2020 Tempo menulis bahwa Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bersama dengan Kementerian Perhubungan akan menyiapkan infrastruktur perdana kawasan ibu kota baru di Kalimantan Timur. Kedua kementerian itu sempat memproyeksikan sejumlah proyek yang akan digarap di sana beserta perkiraan kebutuhan jumlah (catatan: ber-level gajah) investasi.

Sumber:
Tempo

 

 

 

Monday, April 5, 2021

Nasib Jakarta Kini

 

kini
Banjir Jakarta

 World Economic Forum ( The New York Times edisi 21 Des 2017 ) :
Jakarta, ibukota Indonesia, merupakan salah satu kota yang diperkirakan paling cepat tenggelam di dunia.

Bagaimana nasib kota Jakarta setelah Ibu-Kota pindah ke Kaltim?
Beberapa pihak berpendapat Jakarta akan berbenah diri.
Pemda DKI menata-ulang kota untuk solusi jangka panjang menyelesaikan berbagai persoalan, mulai dari banjir, macet, pencemaran lingkungan dan lainnya.

Lalu nasib apa yang diterima Kaltim setelah Ibu-Kota pindah ke sini?
Kaltim juga punya persoalan.
Samarinda langganan banjir. Sama dengan Pemda DKI, Pemda Kaltim juga perlu berbenah diri.


Sumber:
Kompas
Republika

 

 

 

Tuesday, March 30, 2021

Uji Kaltim Berdaulat

 

imf
IMF Berdaulat

Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva:
Kami masih dihadapkan pada ketidakpastian yang luar biasa tentang jalan keluar dari krisis kesehatan dan kami memiliki masa yang sulit di masa depan.
..tapi,
Kami juga akan bekerja dengan anggota kami dalam konsep ekonomi tangguh, mempercepat transisi ke ekonomi digital dan iklim baru

Bilamana Program Vaksinisasi Covid-19 di Wilayah Kaltim berhasil,
andaikan Prusda Kaltim bisa kompak menyelenggarakan Vaksin Gotong Royong untuk Pekerja Kaltim,
sehingga di akhir triwulan 2021 tercapai Herd Immunity Kaltim

Pembangunan apa yang dilakukan pertama kali (dan prioritas) di Kaltim?
Apa yang direncanakan oleh kantor Bappeda Kaltim, hari ini?
Kaltim Berdaulat


Sumbar:
Kumparan

 

 

Saturday, March 27, 2021

Kepastian Vaksin Pekerja di Kaltim

 

ktm
Vaksin Pekerja Kaltim

 
 Program Vaksinisasi Pekerja Kadin Indonesia (Vaksin Gotong Royong) :
  1. Di-target-kan 25-30 juta pekerja
  2. Perusahaan dilarang melakukan komersialisasi vaksin kepada para pekerja dan keluarganya
  3. Berbeda merek dari vaksin gratis

Hasil Sensus Penduduk 2020 Kaltim:
  1. Total Penduduk 3,77- Juta Jiwa
  2. Penduduk usia produktif 70.28% (2,65 juta Jiwa)
  3. Menurut Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas), tahun 2019 1.704.808 orang yg bekerja di Kaltim

Bilamana Perusda Kaltim bisa mengkoordinasikan diri (me-manage diri sendiri) serta bertekat "mengambil" jatah Vaksin Gotong-Royong dari Kadin sebanyak 2-Juta jatah pekerja maka Herd Immunity Kaltim bisa (lebih cepat) tercapai di akhir 2021. Dengan dorongan semangat "Kaltin Berdaulat" tentunya.

Catatan: Berdaulat berarti (kamus besar) mempunyai kekuasaan tertinggi atas suatu pemerintahan negara atau daerah

Sumber:
https://ekonomi.bisnis.com/read/20210127/12/1348596/vaksinasi-gotong-royong-kadin-targetkan-30-juta-pekerja
https://kompas.tv/article/155612/kadin-vaksin-gotong-royong-berbeda-merek-dengan-vaksin-gratis
https://kaltim.bps.go.id/pressrelease/2021/01/21/851/sensus-penduduk-2020-mencatat-jumlah-penduduk-kalimantan-timur-sebanyak-3-77-juta-jiwa.html


 
 
 

 

Thursday, March 25, 2021

Design Istana di IKN

 

ikn
Gambar Design Istana

 Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, Diana Kusumastuti (18 Maret 2021): Desain dalam (proses) penyiapan. Basic design sudah ada, basic design terpilih dari desain beberapa arsitek terpilih

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa
Tanggal 17 Agustus 2024 itu Presiden dimungkinkan melaksanakan 17 Agustus itu di ibu kota negara baru


Groundbreaking kantor presiden (Istana Negara) ini dikabarkan bakal dimulai pada April 2021 di lokasi IKN Kalimantan Timur. Design Istana Presiden yang baru bakal mengadopsi desain 'Nagara Rimba Nusa' (pemenang satu sayembara, hasil karya Tim Urban+ yang dimotori arsitek bernama Sibarani Nofian).


Sumber:
https://kumparan.com/kumparanbisnis/mengintip-desain-istana-presiden-di-ibu-kota-baru-dari-hasil-sayembara-1vQB5ZrXqtS?utm_source=msnid&utm_medium=Aggregator

 

 

 

Wednesday, March 17, 2021

Atje Voorstad dan Aminah Sjoekoer di Dunia Pendidikan

 

amin
Buku : Aminah Sjoekoer (1928)

Catatan khusus:

 Sumber/Link Tulisan
 Hasil dari tulisan Ellie Hasan
 Gambar Buku " Aminah Sjoekoer di Atas Kapal Nederlands (1928)" diambil dari Googreads

Sebagian besar orang di kota Samarinda hanya mengenal namanya karena diabadikan sebagai salah satu nama jalan di kota ini. Mereka mengira beliau adalah satu dari pahlawan nasional wanita karena jalan yang memakai nama beliau berdekatan dengan jalan yang memakai nama pahlawan nasional wanita seperti Kartini dan Dewi Sartika.

Segelintir mengenalnya sebagai wanita keturunan Indo Nederland yang menarik karena perannya dalam pendirian sekolah pertama di Samarinda dan dedikasinya sebagai seorang guru di kota ini.

Nama aslinya yang keluarga kami ketahui adalah Atje Voorstad. Anak beliau, Hj. Hariati binti M. Yacob, meyakini bahwa ‘Voorstad' adalah tak lain dari nama belakang atau nama keluarga dari Atje.

Tak ada yang kami ketahui tentang Atje Voorstad sebelum beliau tinggal di Samarinda. Kami tidak tahu apakah beliau murni berdarah Belanda atau adalah keturunan Belanda. Kemungkinan beliau adalah seorang peranakan Belanda, terlahir di Palembang, 20 Januari 1901.

Mungkin, cinta yang membawa Atje sampai ke Samarinda.

Entah tahun berapa, Atje dibawa oleh kekasihnya bernama Raden Rawan dari Jakarta (ada pula yang menyebut dari Semarang) ke Samarinda. Raden Rawan berdarah Banjar dari pihak ibunya. Karena perkawinan, Atje yang disebut-sebut beragama Katolik kemudian memeluk agama Islam dan oleh Raden Rawan diberi nama Aminah. Dengan Raden Rawan Aminah melahirkan seorang anak perempuan.

Namun sayang, rumah tangga mereka tidak berlangsung lama. Aminah diceraikan oleh Raden Rawan, dan dipisahkan oleh putrinya. Kemungkinan ada kekhawatiran dari Raden Rawan dan keluarga bahwa latar belakang kekristenan Aminah akan mempengaruhi putrinya, sehingga nama asli putri mereka pun dirubah oleh mantan suami beliau, dari Mariati menjadi Fatimah.

Lalu Aminah bertemu dengan Muhammad Yacob bin Haji Muhammad Saleh.

Yacob adalah pegawai di kantor milik Belanda. Ia berpendidikan dan aktif di masyarakat yang membuatnya terpandang. Mungkin dengan gairah yang sama akan pentingnya pendidikan di Samarinda kemudian Aminah bersama dengan Yacob merintis Meisje School yang kemudian menjadi Sekolah Kepandaian Puteri (SKP), berlokasi di Yacob Steg (Jalan Yacob, sekarang Jl. Mutiara). Mereka menikah, dan Aminah dikenal dengan sebutan Mevrou Yacob (Nyonya Yacob). Tidak jelas apakah mereka menikah sebelum atau sesudah berdirinya Meisje School. Aminah dan Yacob dikaruniai seorang putra bernama Hermas (meninggal) dan seorang putri yang diberi nama Hariati yang lahir pada tahun 1929 di Samarinda.

Namun sayang, lagi-lagi perkawinan Aminah tidak berlangsung lama.

Aminah diceraikan oleh Yacob dan dipisahkan dengan putri keduanya ini. Kekhawatiran yang sama menjadi penyebab dipisahkannya Aminah dengan putrinya, latar belakang kekristenan Aminah dikhawatirkan mempengaruhi tumbuh kembang sang putri. Hariati sempat diasuh oleh saudari Yacob, Salmah. Namun karena mereka khawatir Hariati direbut kembali oleh Aminah karena beliau saban hari mencoba menemui putrinya yang saat itu masih berusia 2 tahun, Hariati kemudian dilarikan ke Balikpapan melalui jalan Samarinda - Sanga-Sanga – Balikpapan. Kemudian Hariati diasuh oleh saudara Yacob yang paling tua, H. Mansyur yang bekerja di Pertamina Balikpapan.

Aminah sempat sangat depresi karena selalu terpisah dengan putri-putrinya dan tak dapat melihat mereka.

"Ibu ikam tu dulu hampir gila, saban hari menangis" ujar seseorang yang menceritakan kisah ini kepada Hariati.

Ketika mengetahui putrinya diasuh oleh keluarga Yacob di Balikpapan, Aminah terus berusaha mencari sang putri. Seringnya Aminah pulang pergi ke Balikpapan membawanya bertemu dengan Sjoekoer. Mereka kemudian menikah dan dikaruniai 10 orang anak yang hanya 4 orang diantaranya yang hidup: Saniah, Sabariah, Lasiah, dan Armansyah.

Sepanjang hidup Ibu Aminah di Samarinda, beliau aktif mengajar baik di sekolah formal seperti SD Permandian (sekarang SD Negeri berlokasi dekat kantor pusat PDAM), Sekolah Kepandaian Puteri (SKP), dan sebagai seorang guru privat. Selain mendatangi murid-murid dari rumah ke rumah, beliau juga menerima murid-murid untuk belajar di rumahnya di seputaran Jl. Diponegoro Samarinda.

Di antara murid beliau adalah Ibu. Hj. Lasiah Sabirin, aktivis organisasi Aisyiah dan perintis Badan Kerjasama Organisasi Wanita kota Samarinda dan Ibu Hj. Jumantan Hasyim, seorang tokoh aktivis wanita di kota Samarinda yang pada jamannya dikenal sebagai orator ulung dan isteri dari mantan Walikota Samarinda Bp. Anang Hasyim. Ibu Hj. Lasiah belajar bahasa Belanda dengan Ibu Aminah, sedangkan Ibu Hj. Jumantan adalah murid Ibu Aminah di Meisje School (Sekolah Kepandaian Puteri).

Ibu Aminah berperawakan tinggi semampai dengan postur tubuh yang tegap. Berhidung mancung, berkulit putih, dan rambut yang gelombang. Kesehariannya beliau sering ber-‘tapih kurung’, berkebaya dengan pilihan warna lembut dan seringnya warna putih menjadi kesukaan beliau. Rambut beliau yang panjang dikuncir dan kunciran ini kemudian digelung. Beliau memakai tas wanita berwarna hitam yang seringnya beliau kepit di lengan.

Beliau selalu tampak sehat. Meskipun di Samarinda sudah ada becak sebagai transportasi umum, beliau tetap memilih berjalan kaki dari satu rumah ke rumah lain untuk mengajar privat bagi anak-anak murid beliau.

Dalam ingatan Hj. Lasiah Sabirin yang pernah diajar oleh Ibu Aminah, beliau sebagai seorang guru adalah guru dengan pribadi yang sangat lembut keibuan.

Dalam ingatan Mama, beliau adalah pribadi yang ramah dalam bergaul karena senang menyapa.

Dalam ingatan anak-anak Hariati - mereka menyebut Aminah ‘Nenek Belanda’ - beliau disiplin dan tegas. "Kami rancak takutan mun Nenek Belanda datang, takut dihukum".

Bertahun-tahun kemudian, Ibu Aminah akhirnya berhasil bertemu kembali dengan putri-putrinya, yaitu Fatimah dan Hariati. Ibu Aminah sering datang ke rumah Hariati untuk mengunjunginya dan melihat cucu-cucunya, anak-anak dari Hariati.

Ketika putri Ibu Aminah dengan Sjoekoer, Saniah yang menikah dengan seorang lelaki berdarah Berau pindah ke Jakarta, Aminah pun berkeinginan ikut dengan mereka. Alasan Aminah untuk kembali ke Jakarta adalah untuk menemukan saudara-saudari kandungnya yang waktu Aminah ke Samarinda konon mereka masih tinggal di sana.

Sebelum Aminah meninggalkan Samarinda, beliau berpamitan dengan seluruh kenalan beliau di Samarinda.

Aminah kemudian tinggal di Jakarta bersama putrinya Saniah dan anak-anaknya yang lain. Namun sayang, tidak sempat beliau menemukan kembali sanak saudaranya dan hanya sekitar tiga bulan di Jakarta beliau meninggal, disebut-sebut karena kanker/tumor payudara.

Beliau wafat pada tanggal 3 Maret 1968 pada usia 67 tahun. Dua tahun setelah beliau dikebumikan di Jakarta, beliau kemudian dipindahkan untuk dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Samarinda pada masa Walikota Kadrie Oening, yang rupanya beliau pernah menjadi murid Ibu Aminah. Beliau dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Nasional di Samarinda dengan upacara layaknya seorang pahlawan.

 ***

Bagaimana pun kisah hidup Ibu Aminah yang sarat dengan drama, ingatan kami kepadanya adalah ingatan akan dedikasi beliau mengajar untuk perkembangan pendidikan awal di Samarinda.

Catatan ini dikumpulkan dan ditulis oleh Ellie Hasan pada tahun 2013 dengan penuturan bersumber dari:

  1. Alm. Hj. Hariati binti M. Yacob dengan Atje Voorstad (lahir 1929), istri dari K.H. A. Sani Karim. Hariati menyebut Aminah dengan sebutan “Ibu Aminah”.
  2.  Alm. Hj. Lasiah Sabirin binti H. Imran Saleh, mengenal akrab sosok Ibu Aminah.
  3.  Alm. Hj. Marsidah (Mama), kemenakan M. Yacob.
  4.  Alm. Ibu Hj. Salbiah Hadjazi, Kepala Sekolah TK. Al Falah Samarinda, pengasuh dan pembimbing keempat piut Ibu Aminah.

Animasi © Galeri Samarinda Bahari menggunakan tool Deep Nostalgia dari aplikasi MyHeritage dan video editor inShot.

Foto asli milik dan masih bersama keluarga Alm. Hajjah Hariati binti M. Yacob. Pemindaian foto dilakukan pada 2013 dengan sepengetahuan pihak keluarga.

Kegiatan ini guna memperkaya catatan terkait sejarah di Kota Samarinda. Non-profit.

Lebih jauh tentang Galeri Samarinda Bahari sila mengunjungi akun Instagram Galeri Samarinda Bahari.

==***==

 Aminah Sjoekoer
 Dari Wikipedia bahasa Indonesia (ensiklopedia bebas)
 

Aminah Sjoekoer (lahir di Palembang, 20 Februari 1901 – meninggal di Jakarta, 3 Maret 1968 pada umur 67 tahun) adalah tokoh wanita keturunan indo-Belanda, yang memperjuangkan pentingnya setaraan pendidikan untuk kaum wanita di zaman penjajahan kolonial Belanda, yang bernama asli Atje Voorstad, pendiri Neisjes School, sekolah untuk kaum wanita di Samarinda Kalimantan Timur sekitar tahun 1928. Tak dibesarkan di Samarinda, Atje datang ke Samarinda bersama Raden Rawan, suami pertamanya. Raden Rawan merupakan seorang laki-laki yang mempunyai darah Banjar dari pihak ibunya dan besar di Jakarta. Dari pernikahannya bersama dengan Raden Rawan ini, Atje dikaruniai seorang anak perempuan. Pada saat pindah ke Samarinda, Atje menjadi seorang mualaf dan mengganti namanya menjadi Aminah. Namun, pernikahannya bersama dengan Raden Rawan tak berlangsung langgeng dan memutuskan untuk berpisah.

Atje kemudian menikah dengan seorang pria bernama M. Yacob. Yacob merupakan seorang pegawai kantor. Bersama dengan suaminya ini, Aminah mendirikan Meisje School yang kemudian menjadi Sekolah Kepandaian Putri (SKP) yang berada di Yacob Steg (sekarang bernama Jalan Mutiara). Sekolah yang dirintisnya ini menjadi counter kepada intervensi Kolonial Belanda (1928) yang mengambil alih Hollandsch Inlandsche School (Sekolah Ningrat Pribumi). Dari pernikahannya ini, Aminah melahirkan dua orang anak. Namun, lagi-lagi Aminah berpisah dengan suaminya.

Mengarungi bahtera keluarga untuk ketiga kalinya, Aminah dinikahi oleh seorang pria bernama Sjoekoer dan mendapatkan penambahan nama suaminya di belakang namanya. Bersama dengan Sjoekoer ini, Aminah semakin giat mengajar. Aminah Sjoekoer meninggal di Jakarta pada tanggal 3 Maret 1968 dan dikebumikan di sana. Namun, pada saat Kadrie Oening menjabat sebagai Wali kota Samarinda, jasad Aminah Sjoekoer dipindahkan ke Taman Makam Pahlawan yang berada di Jalan Pahlawan Samarinda.


Sumber:

Wikipedia bahasa Indonesia






Tuesday, March 16, 2021

Vaksin Covi-19 : Perang Dagang Tingkat Dewa Kelas Dunia

nyt
Sumber NYT Vaksinisasi Sputnik V

Membaca artikel di The New York Times (NYT) dgn judul "It’s Time to Trust China’s and Russia’s Vaccines" published pada 5 Feb 2021 akan terasa kurang kalo tidak melihat penulis-nya yaitu Achal Prabhala dan Chee Yoke Ling . Salah satu sebabnya adalah tulisan ini masuk dalam kategori "Opini" di harian NYT tsb. (Mr) Prabhala adalah seorang aktivis kesehatan masyarakat India yang mempromosikan (secara luas) distribusi vaksin Covid-19 sementara (Ms) Chee adalah seorang pengacara publik di Malaysia yg banyak bekerja (satu dekade terakhir) untuk meningkatkan akses (pada) obat-obatan (di) China. Jadi tidak heran kolaborasi kerja mereka berdua fokus pada distribusi vaksin Covid-19 kepada dunia khususnya dominasi lebel China.

Di Indonesia (lewat postingan di GWA) tulisan opini tsb "dibaca" seperti melihat Daftar 10 Vaksin-Hebat padahal tulisan ini dibuka dgn rasa khawatir dgn keadaan (distribusi vaksin) dunia : bahwa negara-negara terkaya di dunia bergulat dengan kekurangan vaksin Covid-19, beberapa negara termiskin khawatir tentang (tidak) mendapatkan vaksin sama sekali. The Washington Post (27 Jan 2021) sebelumnya menurunkan judul tulisan (Kolom Africa): Hanya satu dari 29 negara termiskin di dunia yang telah memulai vaksinasi virus korona, negara Afrika Barat Guinea adalah satu-satunya negara berpenghasilan rendah dari 29 negara yang mulai vaksinasi ( dgn terbatas: hanya 55 orang dari populasi lebih dari 12 juta). Sebuah gap, ketimpangan distribusi dunia. Kita di Indonesia perlu bersyukur, bahkan di Samarinda Panitia Vaksinisasi menghadapi (kenyataan) sepi antrian Lansia.

Perbandingan Vaksin buatan Barat yg telah "diborong" oleh negara2 kaya di Barat (tapi lbh kecil dlm jumlah populasi) dgn Vaksin China & Russia yg secara kuantitas (qty) mendominasi (spt market share) distribusi & pemakaian oleh negara2 di dunia (dgn jumlah populasi yg lbh besar). Opini di NYT juga mengingatkan bahwa "The fact is that no Covid-19 vaccine has been developed or released as transparently as it should have been". Semua pabrikan masih belum jujur secara terbuka dgn Data mereka. Ini kesimpulan penulis-nya: walaupun Vaksin China dan Rusia kelihatan jelek (dibandingkan dgn Vaksin Barat) pada awal di launching produck tapi itu bukan mengatakan bahwa Vaksin China dan Rusia itu buruk.

Persaingan Marketing pada Pabrikan Vaksin menciptakan Perang Dagang antar Negara di dunia. USA membentuk Quad yg beranggotakan AS, Jepang, Australia dan India. Quad ini semacam G7 atau APEC, dibentuk tahun 2007, dengan tujuan meng-counter  pengaruh global dan regional China (Republika 13 Mar 2021). Quad memutuskan berkomitmen mengirim 1 milyar dosis Vaksin Johnson & Johnson (J&J) ke ASEAN dan Pasifik hingga akhir 2022. Banyak negara sudah melek bahwa Bisnis Industri Farmasi adalah sisi-positip dari pandemi dunia Covid-19. Dia bukan lagi untuk sekedar "memenuhi" kebutuhan vaksin (atau nantinya "obat") untuk menghadapi pandemi. Survival, siapa cepat dia dapat, ketinggalan berarti akan punah.

Bagaimana dgn kita, apa yg terjadi dgn Indonesia?
Menteri Luar Negeri China Wang Yi
"...kedua belah pihak telah menjalankan kesepakatan yang telah dicapai oleh kedua kepala negara".
 
China berjanji akan memprioritaskan pemenuhan kebutuhan vaksin di Indonesia dan mendukung Indonesia menjadi pusat produksi vaksin di Asia Tenggara (Detik 7 Feb 2021). 

Beberapa ahli kita, berpendapat,  Indonesia wajib memajukan riset terkait pengembangan vaksin dan obat untuk COVID-19. Indonesia kaya bio-diversitas, ada material yang bisa dijadikan obat. Pabrik Produksi sudah ada di sini. Ahli Virus (kelas dunia) bertebarang di Bandung. Laboratorium (termasuk buat Flu Burung) menyebar di seluruh tanah air. Kita sudah punya Label Vaksin Merah-Putih & Vaksin Nusantara. Tapi kita masih juga tekan-menekan (belum menemukan titik temu) dalam kebijakan.

Saya mencatat bahwa kita (pernah) punya sampel Flu-Burung dan selanjutnya punya sampel Covid-19. Lengkap dan data-nya valid. Kita Indonesia, bukan hanya besar dalam populasi (sbg Konsumen) serta juga mampu sbg Pabrikan (Produksi, Labs dan Operator). Bahkan kita bisa melakukan Design karena punya Tenaga Ahli Virus Kelas Dunia dan Sample (original) Virus. Saya juga mencatat bahwa kita pernah (puluhan tahun) punya Industri Migas serta (pernah) punya cadangan minyak melimpah. Lalu kita jadi jagoan jualan crude oil di keanggotaan OPEC (eksport minyak) sampe akhirnya (sekarang) menjadi negara peng-import BBM. Sisa2 kehebatan  Industri Migas Kaltim dapat dilihat "hanya" ada satu Refinery Balikpapan (Pabrik yg mengolah crude oil menjadi BBM) di Kaltim.

Ini teori saya: bilamana Master Plan Ibukota Baru memiliki design pipanisasi gas sampe ke dapur penghuni Ibukota Baru, maka seharusnya kota utama Kaltim juga memiliki rencana distribusi gas sampe ke dapur/rumah. Puluhan tahun LNG-Badak beroperasi di Kaltim artinya komunitas masyarakat Kaltim puluhan tahun akrab dgn Gas. Agar tidak lama dalam ruang eksekutif dan yudikatif pada diskusi "kebijakan" maka sebaiknya pihak-lain (misalnya Perusahaan Daerah Kaltim) ber-inisiatif nekat bertarung, yaitu menjadi Supplier Supply-Gas ke Ibu Kota baru (survive, ketinggalan berarti akan punah)

Sumber:
https://www.nytimes.com/2021/02/05/opinion/covid-vaccines-china-russia.html 
https://www.washingtonpost.com/world/2021/01/26/guinea-covid-vaccinations-poor-countries/
https://www.republika.co.id/berita/qpwh8r318/babak-baru-perang-vaksin-as-vs-china
https://news.detik.com/internasional/d-5364583/menlu-china-wang-yi-telepon-menko-luhut-bahas-kerja-sama-vaksin-covid
https://nasional.tempo.co/read/1441851/soal-uji-klinis-vaksin-nusantara-pandu-riono-duga-dpr-tekan-bpom


Monday, March 15, 2021

Perbedaan Sensus Penduduk 2020 dengan Adminduk

 

bps
Sensus Penduduk 2020

Teknik “Social-Distancing” (kebijakan Masker, Cuci Tangan, Jarak)  didukung oleh teori Mobilisasi-Manusia sbg kendaraan  penyebaran (antar manusia) Covid-19. Angka Perbedaan (SP2020 dgn Adminduk) sebesar 1,15 Juta Jiwa adalah jumlah Orang-Indonesia yg punya sifat “Aktif Berpindah” atau Mobilitas tinggi

Selain disebabkan oleh perintah Undang-Undang, kenapa BPS (bersusah-payah plus menghamburkan Anggaran yg tidak kecil) ngotot melaksanakan Sensus Penduduk tahun 2020

Inilah sebuah cara ilmiah (Statistika) untuk mengatakan bahwa “Data Adminduk” (yg berbentuk data digital) sudah significant (dapat dipertanggung-jawabkan secara ilmiah) dgn “membandingkan” dgn data empiris (data lapangan atau sensus). Catatan: Dalam penyelenggaraan Sensus Penduduk 2020 juga menyelenggarakan (sampling) secara electronic data digital  penduduk di Adminduk.

Bagaimana Hasil Sensus Penduduk 2020 menjelaskan data Covid-19 Indonesia?

Setelah satu tahun mengalami pandemi Covid-19, per tanggal 15 Mar 2021 (DetikCom) total kasus positip sebanyak 1.425.004 (124%), sementara  orang yg bersifat “Mobilitas Tinggi” sebanyak 1.15 Juta (100%). 

 Saya ingin mengatakan ini : dari 100% penyebaran Covid-19, hanya 24% disebabkan oleh orang-orang bersifat “Mobilitas Tinggi”. Dugaan saya (perlu diuji dgn data lapangan dari kantor Kesehatan) 64% penyebaran Covid-19 dari orang2 tanpa “Mobilitas Tinggi”. Bila hal ini terbukti, bukankah Kebijakan yg “membatasi” pergerakan “Orang Aktif” hanya bisa meng-cover “24% area yg seharusnya di monitor” ?!?

Contoh di atas memperlihatkan karena ada-nya “perbedaan-data” kita bisa melakukan aneka analisa. “Variasi Data” karena unsur-waktu ataupun berbeda sumber-data akan bisa mem-perkaya prinsip Perencaan Pembangunan. Penerapan “One-Data” akan menambah Risk.


sumber:

BPS Sensus Penduduk 2020

DetikCom



Tuesday, February 23, 2021

Jatah Vaksin buat Lansia Kaltim

 

C19
Program Vaksinisasi

Menurut Tempo : pendaftaran vaksinasi Covid-19 bagi lansia dapat diakses dari tautan bandung.kemkes.go.id , dki.kemkes.go.id, serang.kemkes.go.id , denpasar.kemkes.go.id. Lalu yogyakarta.kemkes.go.id, semarang.kemkes.go.id dan surabaya.kemkes.go.id.

sama dgn yg di kampung etam samarinda.kemkes.go.id.

Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Karo Kesra) Pemprov Kaltim M. Andi Ishak : Kaltim punya jatah 7.680 dosis (mau disebar di 10 Kota/Kabupaten, Jakarta bilang prioritas ibu-kota provinsi) dari 7-juta dosis Nasional. Kaltim cuman dapat jatah 0.1 % (baca: tidak sampai satu prosen). Ternyata, Kaltim yg pernah duduk sbg nomer-2 Nasional penambahan kasus Positip Covid-19 sehingga seharusnya mendapat perhatian-lebih (sejajar dgn Jawa) dalam pelaksanaan program vaksinisasi nasional.


Forcasting itu tidak sulit dilakukan untuk kasus Covid-19 tapi pelaksanaan program Covid-19 yg sesuai angka-forcasting itu yg lebih sulit. Penjatahan/distribusi Vaksin berdasarkan (aktual) jumlah penduduk tidak selalu salah. Karena Vaksin adalah tujuannya untuk masa-depan (berbeda dgn "obat" yg men-treatment orang-sakit saat ini) maka memakai variabel forecasting (model curva covid-19 kedepan) lebih tepat dari pada menggunakan Variabel Jumlah Penduduk saat ini (bersifat current data).

Sumber:

https://nasional.tempo.co/read/1434691/ini-situs-dan-cara-daftar-vaksinasi-covid-19-bagi-lansia

https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5396022/daftar-vaksinasi-lansia-baru-untuk-ibukota-provinsi-bekasi-tangsel-bagaimana

https://kaltim.tribunnews.com/2021/02/22/giliran-para-lansia-dapat-jatah-vaksin-sinovac-pemerintah-siapkan-7680-dosis-untuk-kaltim


Bismillah

Opini : Pendaftaran Vaksin Lansia


Pada Kluster terkecil, Rumah-Tangga, terjadinya penyebaran Covid-19 (lebih condong) dipengaruhi frekwensi variabel kegiatan/mobilisasi penghuni rumah tsb dari-pada faktor jumlah anggota penghuni. Melihat perbedaan ukuran "frekwensi" dan "jumlah" seperti membedakan "Populasi" dan "Sampel". Ini yg diajarkan oleh Guru SD (Bu Fatimah) ulun dulu : sidin membaca buku absensi (populasi) di depan dan menanti jawaban "hadir" dari murid2. Sidin "memeriksa" buku absensi terhadap murid yg hadir(sampel), bukan sebaliknya. Masyarakat umum di saat pandemi ini sangat sensitip memahami istilah "Peluang" (Probability) dan "Resiko" (Risk) dalam hal penyebaran Covid-19.


Jikalau kita sudah setuju untuk melakukan suntik vaksin kepada seluruh (populasi) lansia, kenapa harus menghabiskan waktu & tenaga untuk membuat "Pendaftaran" (sampel)? Mungkin kalo Bu Fatimah jadi petugas Program Vaksinisasi maka sidin akan ke kantor dukcapil (e-KTP) dan BPJS (riwayat kesehatan). Karena sidin mengerti akan melakukan absensi setiap hari, baik untuk suntikan-pertama dan kedua (serta punya data yg akurat siapa yg belum melakukan vaksin), main-content dari sebuah "Progress Report". Selama durasi 28-hari (antara suntikan pertama dan kedua) monitoring perkembangan kesehatan bisa di-input di database BPJS. Kerepotan pembuatan & sosialisasi "aplikasi-pendaftaran" seperti melupakan hal penting lainnya. Hal yg tidak pernah terdengar adalah usaha2 membuat "Daftar-Vaksin", membuat pe-nomer-an secara digital untuk setiap dosis-vaksin. Sehingga setiap 1-dosis Vaksin sudah ada barcode yg merujuk pada NIK e-KTP. Me-register 45-Juta dosis Vaksin (disatu tempat) akan lebih mudah dari pada me-register 21,5 juta orang Lansia (yg menyebar di seluruh Indonesia).


Pada umumnya harga barang di toko-online lebih-murah dari pada belanja di toko-konvensional. Bisnis Toko-Online sudah lebih dahulu menyerap kaidah2 Industri 4.0. Toko-Online sudah sadar betul bagaimana melaksanakan "hitungan" di dunia-maya. Mereka sudah melaksanakan teknik "Entry by Name" tidak lagi berpegangan pada "Entry by Order". Dahulu setiap kali ke Kantor Kepala Kampung ulun melihat di papan-tulis jumlah penduduk (statis dan phisik). Teknologi Mobile Digital membuat data penduduk (e-KTP) di Dukcapil berubah setiap detik secara otomatis (tidak menunggu perintah Kepala Kampung). Mengikuti "tumbuhnya Data" sesuai kecepatan (velocity) maupun variasi (variation). Aplikasi (dadakan) Pendaftaran selalu bersifat spt "Papan-Tulis Kelurahan" berbau phisik, statis serta kuno. Aplikasi jenis ini akan berumur pendek karena tidak dapat men-capture "tumbuh-nya data" ,misalnya, untuk bulan depan. Dia akan punya kesulitan menghadapi masyarakat millenial yg ingin cepat(velocity) dan banyak permintaan (variasi).


Di masa Covid-19 "Peluang" Usaha di berbagai sektor secara umum (given) tidak bagus. Bilamana ada Seorang Pengusaha ternyata berhasil mengembangkan usahanya, apakah Sidin tidak terkena "Resiko Covid-19" ini? Tidak, Usaha Sidin juga berdampak. Bedanya adalah Sidin menghitung (dgn lebih teliti) setiap "Risk". Kenapa "Risk" harus dihitung? Rupanya Sidin berusaha keras untuk me-manage Risk tsb



Tuesday, February 2, 2021

Rencana Pemindahan Ibu Kota Negara di Tahap Finalisasi

ikn7
Lokasi IKN Baru
 

Menteri Bappenas Suharso Manoarfa: Rencana pemindahan ibu kota negara Indonesia di Provinsi Kalimantan Timur, saat ini sudah memasuki tahap finalisasi.

Master plan dan Rencana detail ruang ibu kota baru telah dirampungkan Kementerian Bappenas. Seluruh persyaratan untuk pemindahan ibu kota negara Indonesia tersebut tinggal menunggu keputusan politik kepala negara dan penetapan atau pengesahan regulasi dari DPR.


Bahan bacaan

 

 

 

Thursday, January 21, 2021

PNS yang Diboyong ke Ibu Kota Baru

 

pns
ibu kota negara

Menteri PAN-RB Tjahjo Kumolo: sejak awal tahun 2020, pihaknya sudah melakukan pemetaan berapa jumlah PNS Pemerintah Pusat di Jakarta untuk dipindahkan ke IKN di Kalimantan Timur. Karena adanya pandemi Covid-19, Kementerian PAN-RB akan menata ulang jumlah berapa PNS yang akan dipindahkan ke IKN baru.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan seluruh aparatur sipil negara (ASN) pemerintah pusat akan bermigrasi ke ibu kota baru, saat megaproyek tersebut rampung pada 2024 mendatang.

Bahan bacaan

 

 

Monday, January 18, 2021

RUU Ibu Kota Negara di Daftar Prolegnas 2021

 

dpr
DPR

Menteri Hukum dan HAM (Yasonna Laoly) : Pemerintah dan DPR menyepakati 33 RUU dalam Prolegnas prioritas tahun 2021. Sebanyak 20 di antaranya adalah usul DPR, 9 RUU dari pemerintah, 2 usul bersama pemerintah dan DPR, dan 2 usul DPD.

Salah satu di antaranya adalah RUU tentang Ibu Kota Negara

Berikut daftar 33 RUU Prolegnas Prioritas tahun 2021
1. Rancangan Undang-Undang tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran.
2. Rancangan Undang-Undang tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.
3. Rancangan Undang-Undang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan. (Diusulkan bersama pemerintah).
4. Rancangan Undang-Undang tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
5. Rancangan Undang-Undang tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan.
6. Rancangan Undang-Undang tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara.
7. Rancangan Undang-Undang tentang Energi Baru dan Terbarukan.
8. Rancangan Undang-Undang tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.
9. Rancangan Undang-Undang tentang Pengawasan Obat dan Makanan.
10. Rancangan Undang-Undang tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional.
11. Rancangan Undang-Undang tentang Reformasi Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan. (Dalam Prolegnas 2020-2024 tertulis: RUU tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan). (Diusulkan bersama Pemerintah).
12. Rancangan Undang-Undang tentang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga.
13. Rancangan Undang-Undang tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Kepulauan Riau, Pengadilan Tinggi Sulawesi Barat, Pengadilan Tinggi Kalimantan Utara, dan Pengadilan Tinggi Papua Barat.
14. Rancangan Undang-Undang tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Palembang, Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Banjarmasin, dan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Manado.
15. Rancangan Undang-Undang tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama Kepulauan Riau, Pengadilan Tinggi Agama Bali, Pengadilan Tinggi Agama Sulawesi Barat, Pengadilan Tinggi Agama Kalimantan Utara, dan Pengadilan Tinggi Agama Papua Barat.
16. Rancangan Undang-Undang tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2013 tentang Pendidikan Kedokteran.
17. Rancangan Undang-Undang tentang Penghapusan Kekerasan Seksual.
18. Rancangan Undang-Undang tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
19. Rancangan Undang-Undang tentang Masyarakat Hukum Adat.
20. Rancangan Undang-Undang tentang Profesi Psikologi (Judul RUU berubah menjadi RUU tentang Praktik Psikologi).
21. Rancangan Undang-Undang tentang Larangan Minuman Beralkohol.
22. Rancangan Undang-Undang tentang Perlindungan Tokoh Agama dan Simbol Agama.

Usulan Pemerintah:
1. Rancangan Undang-undang tentang Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
2. Rancangan Undang-Undang tentang Pelindungan Data Pribadi.
3. Rancangan Undang-Undang tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1973 tentang Landas Kontinen Indonesia.
4. Rancangan Undang-Undang tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua.
5. Rancangan Undang-Undang tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
6. Rancangan Undang-Undang tentang Hubungan Keuangan Pusat dan Daerah (dalam Prolegnas 2020-2024 tertulis: Rancangan Undang-Undang tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah).
7. Rancangan Undang-Undang tentang tentang Ibukota Negara. (Omnibus Law)
8. Rancangan Undang-Undang tentang Hukum Acara Perdata.
9. Rancangan Undang-Undang tentang Wabah (dalam Prolegnas 2020-2024 tertulis: Rancangan Undang-Undang tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular).

Usulan DPD:
1. Rancangan Undang-Undang tentang Daerah Kepulauan.
2. Rancangan Undang-Undang tentang Badan Usaha Milik Desa


Sumber:
CNBC Indonesia 15 January 2021