Friday, March 13, 2020

DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF PEMINDAHAN IKN

ikn
Design IKN

YANG TIDAK SETUJU KALTIM JADI LOKASI IBU KOTA NEGARA (IKN),
BACA BAIK-BAIK PENJELASAN INI SAMPAI HABIS :
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF PEMINDAHAN IKN.
--------------------------------------------------------------------------------
Apriadi Djamhurie Gani*
*Hanya Urang Kampung, anggota Pemuda Pasar Pagi (P3)

Adalah menimbulkan pertanyaan besar bagi kami terhadap orang-orang yang tidak setuju pindahnya Ibu Kota ke Kaltim. Terutama mereka-mereka yang saat ini tinggal di Kaltim dan mengais rezekinya di Bumi Etam ini? Apa alasan mereka? Apakah karena miskin informasi? Apakah hanya karena kecemasan saja? Kekhawatiran saja? Pesimis saja? Atau pokoknya, tidak setuju. Tanpa disertai data dan informasi yang kuat.

Apakah mereka tidak senang jika Kaltim maju? Ataukah mereka orang luar yang ingin Kaltim tetap dirampok kekayaannya guna membiayai daerah lain, tanpa keadilan? Apakah mereka pernah merasakan tinggal di pedalaman Kaltim.? Daerah yang setelah 74 tahun Indonesia merdeka, listrik negara belum juga masuk. Gelap Gulita. Penduduk hanya pakai genset. Nyala jam 6 sore. Mati jam 10 malam. Di Kampung, hanya jalan-jalan berlapis tanah seumur hidup. Di sebelahnya, adalah tambang batubara kelas dunia sedang mengeruk kekayaan bumi mereka. Ketika anak-anak mereka sakit, dokter tidak ada di kampung. Harus menempuh perjalanan 1-2 hari kemudian, ketika nyawa sudah terenggut, baru bertemu dokter. Untuk bersekolah, harus jalan kaki 1-2 jam. Guru kadang ada. Kadang tidak ada. Kadang berbulan-bulan.

Mereka ada yang beralasan hutan Kaltim akan habis jika IKN pindah ke Kaltim. Padahal, Kalimantan adalah paru-paru dunia. Ini namanya asal komentar. Asbun. Baca baik-baik ini. Sampai habis. Kawasan inti pusat pemerintahan hanya menggunakan lahan 6.000 Ha. Total kawasan IKN hanya 42.000. Lokasinya pun di bekas lokasi Hutan Tanaman Industri (HTI) PT. ITCI. Tanaman hutannya seragam. Bukan hutan primer. Bukan juga hutan sekunder. Jadi keanekaragaman hayati floranya saat ini sudah rendah. Lagipula, IKN konsepnya adalah kota yang dibangun di dalam hutan (Forest City). Bukan Hutan dalam Kota. Jika pernah ke Australia dan Amerika, maka bisa membayangkan adanya rumah-rumah di dalam hutan. Sebaliknya, hutan lindung dan koservasi tetap dijaga. Bahkan hutan konservasi yang rusak di sekitar Bukit Soeharto dan sekitar IKN akan direhabilitasi. Hutan lindung Sungai Wain aman. Tidak akan diganggu. Lahan bekas perkebunan sawit dan lubang tambang batu bara di sekitar IKN baru pun akan dihutankan kembali. Itu komitmen dan janji pemerintah. Pemerintah ingin daerah-daerah yang rusak tersebut, justru dihutankan kembali. Bukan dibangun dengan hunian. Pemerintah ingin membangun kota yang livable. Kota yang nyaman dihuni. Semua warga merasa enjoy di situ. Lingkungan bersih, udara bersih, dan strategis. Sebuah kota yang ideal. Departemen Kehutanan dan Lingkungan Hidup saat ini sedang bekerja keras menyelesaikan Kajian Lingkungan Hidup Strategis(KLHKS) Ibu Kota negara melibatkan semua pihak. Mengamankan hutan, kekayaan keanekargaman hayati unik Kalimantan dan situs-situs budaya penting. Kepindahan IKN juga memudahkan kementrian Kehutanan dan Lingkungan mengawasi perusakan hutan yang lebih parah di Kalimantan. Karena lokasi lebih dekat. Lebih mudah mengawasi. Kawasan perluasan IKN mencapai 140.000 Ha. Setengahnya akan menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH), termasuk hutan lindung. Penting untuk Tegas dan disiplin dengan tata ruang.

Kalau memang peduli hutan, mana suara mereka saat hutan Kaltim dijarah sejak 50 tahun lalu? Kok diam saja saat hutan Kaltim yang luasnya 12,5 Juta Ha ditebang hingga menjadi 5.7 juta Ha dengan laju kehilangan seluas 3 kali lapangan bola per menit ? Atau mana suara mereka saat 1,1 juta Ha hutan Kaltim digunduli habis dan ditanami kelapa sawit? Atau mana suara mereka di saat 5.,137 juta Ha hutan menjadi izin tambang? Tiba-tiba saat IKN diputuskan pindah (hanya seluas 40.000 Ha, ibarat satu titik saja dari 12.5 Juta Ha), mereka ribut bersuara. Lebih keras dari suaranya dari ahli lingkungan. Lebih ahli daripada para ahli. Tahukah mereka bahwa konversi hutan ke kelapa sawit, menghapus semua kekayaan keanekaragaman hayati di hutan tsb?. Jika bisa memilih, saya lebih cendrung menebang hutan dengan sistim tebang pilih atau pengelolaan hutan berkelanjutan. Hutan kita masih bisa kembali dalam jangka waktu 20-50 tahun ke depan.

Ada pula mereka yang tidak setuju IKN pindah ke Kaltim karena KECEMASAN. KETAKUTAN AKIBAT: BANJIR, MACET, POLUSI, SUMPEK & KEPADATAN JAKARTA PINDAH KE IKN ATAU KE KALTIM?

Ketahuilah, ketika Ibu Kota pindah, yang dipindah hanyalah pusat administrasi dan pemerintahan saja. Sedangkan, pusat ekonomi , bisnis, jasa dan hiburan tetap di Jakarta. Jadi, Gula tetap di Jakarta. Seperti layaknya New York di Amerika. Sydney di Australia.
Konsep IKN baru adalah kota cantik, pintar, hijau dan berkelanjutan. Kota Metropolis yang pintar dan cerdas. Kota Milenial yang hijau, sejuk, nyaman, sehat, efisien, dan lingkungan terpadu. Tidak seperti Jakarta, kota peninggalan penjajah. Jika anda pernah ke Ibu Kota Australia, Canberra atau Washington DC, ibu kota Amerika Serikat, maka bisa memahami bahwa kota-kota tersebut tidaklah seburukt seperti bayangan anda tentang Jakarta.

Khawatir akan Banjir? Macet? Polusi? Kumuh? Ibu kota yang dibangun ini adalah kota baru yang akan dirancang untuk 100-500 tahun ke depan oleh ahli-ahli perencana kota kelas dunia. Aneh, jika kita mengulang dan membawa masalah Jakarta ke ibu kota baru. Bahkan, Indonesia mengundang 500 ahli perencana tata kota tingkat dunia mengadakan Konferensi di Jakarta. Tujuannya untuk mendapat masukan tentang rancangan Ibu Kota yang terbaik. Kurang apa lagi? Rencana Induk dan disain kota sudah disiapkan bahkan disayembarakan untuk mendapat rancangan terbaik dari yang terbaik. Drainase jadi perhatian utama untuk mencegah banjir.
Konsep Kota Hutan (Forest City) di antaranya adalah penerapan Ruang Terbuka Hijau (RTH) minimal 50 persen dari total luas IKN. Meliputi taman rekreasi, taman hijau, kebun binatang, kebun raya, dan kompleks olah raga. yang terintegrasi dengan pemanfaatan energi terbarukan dan rendah karbon (energi matahari, gas, dst) untuk pembangkit listrik dan suplai gas. Untuk efisiensi dan konservasi energi, diperlukan rancang bangunan prinsip hijau melalui penerapan sistim pengelolaan air sirkular (reuse, recycle, restore, recover, reduce), Sistim Pencahayaan Efisen, Sistim Pendingin Distrik .

Apakah ibu Kota baru akan macet? Untuk mencegah kemacetan, ibu kota baru dirancang dengan orientasi pada angkutan umum, pengguna sepeda (e-bike, e-scooter), dan pejalan kaki yang terintegrasi. Angkutan umum sebagai prioritas akan didomnasi autonomous rail rapid transit (ART) dan Massive Rapid Transport (MRT) di bawah tanah. ART adalah kereta mini yang tidak berjalan di rel, melainkan dengan ban karet khusus di jalan raya bergaris dengan sensor dan tanpa masinis. Pengaturan lalu lintas menggunakan teknologi IT yang canggih (Intelligent Transport System). 75% angkutan umum berbasis listrik dan bahan bakar ramah lingkungan. Bahkan jika terjadi kemacetan didarat, ibu kota bisa dicapai dengan menggunakan bis amfibi.

Bagaiamana dengan sumber air?. Balikpapan akan kekurangan air? Telah dijelaskan diatas bahwa Hutan lindung Sungai Wain aman. Tidak akan diganggu. Untuk mencukupi kebutuhan air, akan dibangun 2 bendungan raksasa. Bendungan Sepaku 400 Ha 11.6 Juta Meter Kubik dengan kapasitas 5000 liter/detik dan bendungan lainnya dengan kapasitas 10.000 liter/detik lagi. Masalah air Balikpapan dan PPU akan teratasi. Malah akan dibangun Sistem Penyediaan Air Minum untuk 4 Kota Tenggarong-Balikpapan-Samarinda-Bontang (SPAM Teba Sabo) yang merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN). Salah satu bendungan akan menghasilkan listrik 6 Megawatt. Air bendungan akan diolah menjadi air bersih dan air minum. IKN akan menggunakan Sistim Pengolahan Air untuk mengintegrasikan penyediaan air baku, air minum dan pengelolaan greywater. Penggunaan Sistim Pengelolaan Air Pintar penting untuk mendeteksi kebocoran, konsumsi, dan kualitas air. Untuk sistem pembuangan, IKN mengusung Smart& Green Waste Management dengan City wide waste water system (sewerage). Pengelolaan sampah akan dilaksanakan dengan prinsip Wasteto Energy (WtE) dan prinsip Circular Economy untuk sampah (3R) dan air limbah (termasuk meningkatkan bauran air sebagai upaya penyediaan air bersih terpadu). Sementara itu, sistem drainase akan meminimalkan runoff dan waktu resapan yang maksimal dengan menggunakan material berdaya resap tinggi (permeable), green roof di vertical housing untuk menampung dan infiltrasi air hujan dan lokasi untuk urban garden, serta penyediaan daerah resapan dan tampungan air. Standar internasional juga berlaku untuk suplai energi IKN, di mana penggunaan Teknologi Smart Grid dengan pemanfaatan matahari sebagai sumber listrik, penggantian listrik yang bersumber dari batu bara sehingga mengurangi jumlah CO2, dan pengaturan distribusi energi listrik ketika sedang jam puncak menjadi strategi utama penyediaan energi IKN.

Akankah Ibukota baru dan daerah daerah sekitarnya akan Byar pet? Listrik di Ibu Kota baru akan ditopang 39% pembangkit jenis energi baru terbarukan (EBT), didominasi tenaga Air (PLTA). Kebutuhan gas akan disuplai menggunakan pipa-pipa jaringan bawah tanah dan tidak lagi menggunakan tabung LPG. Apa untungnya bagi Kaltim & daerah-daerah sekitarnya? Tentu kebutuhan listrik akan terkoneksi ke daerah daerah sekitarnya melalu sistem Interkoneksi Kalimantan dan akan bebas padam (zero down time). Penyaluran gas rumah tangga bisa disambungkan ke jaringan gas kota/kabupaten terdekat.

Ibu kota negara juga akan dilengkapi dengan rumah sakit kelas dunia yang canggih dan pelayanan super prima. Orang-orang Indonesia tidak perlu lagi harus ke Singapore untuk berobat. Dalam operasionalnya akan mengedepankan teknologi informasi dan komunikasi berbasis Internet of Things (IoT) melalui telemedicine, pengawasan penyakit menular, informasi kualitas udara, dan penanganan kesehatan masyarakat berbasis data. Ibu Kota baru diinginkan menjadi gambaran masa depan dilengkapi dengan universitas dan penelitian kelas dunia. Universitas yang fokus hanya kepada sains, matematika, teknologi, dan engineering. Mendukung industrialisasi 4.0. Tujuannya untuk mengembangkan ekonomi digital dan mendukung industri teknologi tinggi dan teknologi-bersih. Industri super canggih semacam Silicon Valley di Amerika Serikat. Pusat industri teknologi digital, komputer, semikonduktor, hardware dan software berkelas dunia.

Ibu Kota baru diduga akan berbentuk Daerah Khusus Ibu Kota, yang diatur dalam undang-undang. Dan akan dikelola oleh suatu Badan Otorita, dipimpin oleh ketua Badan Otorita. Gubernur, Ketua Bappenas dan Menteri –menteri terkait akan menjadi anggota badan otorita ini. Badan ini mengurus kerjasama investasi di IKN, tata ruang & pertamanan, Konstruksi & pemelihaaan , deputi pelayanan, termasuk pengelolaan lahan. Jadi semua melalui Badan ini.

Khawatir akan migrasi dan ledakan penduduk Kaltim?
Pada masa konstruksi, memang akan meningkat migrasi penduduk ke Kaltim. Tapi itu hanya sementara selama masa konstruksi. Meskipun demikian, kebutuhan tenaga kerja meningkat tajam. Peluang lowongan kerja ini lah yang seharusnya diraih dan diambil oleh penduduk Kaltim. Dengan mempersiapkan SDM nya untuk meraih kesempatan dan peluang ini. Jangan hanya jadi penonton. Hal ini akan dibahas dalam tulisan terpisah. Kawasan IKN seluas 40.000 Ha mampu menampung penduduk hidup dengan nyaman sebanyak 1.5 juta orang. Tapi bukan berarti ada 1.5 juta penduduk bermigrasi. Itupun masih tersedia lahan seluas 140.000 Ha sebagai persiapan. Total luas kawasan IKN 180.000. Bandingkan dengan Jakarta seluas 66.000 Ha yang dihuni 10.5 juta jiwa. Luas kawasan IKN 3 kali lebih besar dari Jakarta.

Ada yang khawatir Indonesia berhutang untuk membangun Ibu Kota negara?. Ini juga komentar orang yang miskin informasi. Asal komentar. Malas baca. Apakah menunjukkan kebodohannya sendiri?.

PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN IBU KOTA NEGARA

Pemerintah sudah menegaskan bahwa pembangunan IKN sama sekali tidak menggunakan utang dan meminimalkan alokasi APBN. Jelas dan tegas disampaikan bahwa pembangunan IKN tidak akan mengganggu APBN induk yang penerimaannya berasal dari pajak, PNBP (penerimaan negara bukan pajak), dan sumber daya alam. APBN induk sudah dipakai untuk prioritas yang lain seperti pembangunan SDM, infrastruktur seluruh Indonesia, dan seterusnya.

Proyeksi pembiayaan IKN terbagi atas tiga sumber pendanaan. Pertama, sekitar 19,2% atau 89,4 triliun rupiah didanai APBN-non induk. Itupun bertahap. Bukan dari Utang. Kedua, sebesar 54,4% atau 253,4 triliun rupiah didanai Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), Ketiga, sebesar 26,4 persen atau 123,2 triliun rupiah didanai swasta.
Penggunaan APBN-non induk dipastikan tidak akan mengganggu prioritas pembangunan lainnya karena dilakukan dengan skema manajemen aset. Pemerintah memang memanfaatkan aset dan lahan untuk pemindahan ibu kota. Uang dari pemanfaatan aset itu akan masuk ke negara melalui APBN (UU No. 9 tahun 2018 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak). Termasuk penjualan lahan. Baik aset di ibu kota di Jakarta yang akan ditinggalkan maupun aset di lokasi baru. Penjualan lahan (di ibu kota baru) dalam bentuk kavling-kavling kepada individu. Bukan kepada pengembang Siapapun boleh membeli. Harga tanah diatur pemerintah.

Berdasarkanhasil revaluasi aset/Barang Milik negara (BMN), nilai BMN di Jakarta adalah sekitar Rp1.123 Triliun (sedang diaudit BPK). Sebagiannya dapat dimanfaatkan melalui mekanisme yang tepat untuk mengoptimalkan hasilnya. (Sumber: Perkiraan awal DJKN, Kemen. Keuangan). Pemanfaatan BMN dapat berupa Sewa, KerjaSama Pemanfaatan(KSP), Bangun-Guna-Serah(BGS)/Bangun-Serah-Guna(BSG) dan KerjaSama Penyediaan Infrastruktur(KSPI) sesuai PP No. 27 tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah.
Pemerintah akan mengundang dan melibatkan swasta untuk berpartisipasi dalam pembangunan IKN. Pemerintah menyiapkan insentif untuk menarik partisipasi swasta, di antaranya Bangun-Guna-Serah, Skema Direct Reimbursement, dan Skema Jaminan Risiko.
Skema pertama, yakni Bangun Guna Serah, meliputi pembangunan konstruksi yang didanai atau dilakukan pihak swasta untuk mendapat penghasilan dari pengoperasian fasilitas umum. Swasta dapat mentransfer kepemilikan atau operasional kepada pemerintah setelah konsesi berakhir. Persentase proyek ibukota baru yang menghasilkan revenue stream juga menjadi perhatian dalam skema ini. Kedua, skema Direct Reimbursement, di mana pemerintah membayar swasta melalui dua mekanisme, yaitu Viability Gap Fund atau pembayaran sekaligus di muka dan Availability Payment atau pembayaran secara periodik. Ketiga, Skema Jaminan Risiko, yakni insentif pengurangan risiko yang ditanggung swasta, di antaranya mitigasi risiko konstruksi dengan pelaksanaan joint construction dengan BUMN, mitigasi risiko revenue lebih rendah dari perkiraan yang menjadi tanggung jawab pemerintah, serta mitigasi risiko hukum dan politik dengan jaminan penetapan regulasi.

Jika masih juga ngeyel soal pembiayaan IKN ini, saya sebagai orang kampung ingin juga sedikit berlogika:
Tahukah mereka bahwa kontirbusi Kaltim dari migas saja ke kas negara mencapai kisaran Rp. 300-600 Triliun per tahun. Kaltim memberikan minyaknya sejak 120 tahun lalu. Sejak VOC berkuasa. Dan kontribusi ke RI berlangsung sejak 50 tahun lalu. Neraca perdagangan Kaltim tahun 2018 saja mencapai Rp. 242 Triliun. Kalau saja sumbangan Kaltim itu dipakai untuk membangun Ibu Kota negara, maka kita tidak perlu behutang membangun IKN di Kaltim ini. Itu hanya cara saya berpikir sebagai orang kampung. Kaltim sudah berbagi selama 120 tahun. Apakah adil jika kontribusi Kaltim 1 tahun saja, dipakai untuk membangun Ibu Kota Negara berlokasi di Kaltim? Bukan untuk Kaltim. Ini untuk Indonesia. Untuk harkat. Martabat bangsa ini.

DAMPAK PEMINDAHAN IBU KOTA NEGARA KE KALTIM

Pemindahan ibu kota ke Kaltim akan berdampak sangat positif dan nyata terhadap Pertumbuhan ekonomi Kaltim. Hasil kajian Bappenas bahwa dari pra-konstruksi dan konstruksi saja, pertumbuhan ekonomi Kaltim bisa menyentuh 7 persen hingga 10 persen. Pertumbuhan ekonomi Kaltim saat ini (2017-2018) di kisaran 3%. Bahkan pada tahun 2015-2016, pertumbuhan ekonomi Kaltim terjun bebas ke angka minus karena ketergantungan pada SDA dan pengaruh global. Maka harus ada cara lain agar ekonomi Kaltim tumbuh dan menghilangkan ketergantungan Kaltim pada SDA. Pemindahan IKN ke Kaltim dipastikan akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kaltim. Diikuti dengan berkurangnya jumlah penduduk miskin dan meningkatnya APBD. Kalau tanpa ibu kota, pertumbuhan ekonomi Kaltim akan masuk stadium paling rendah. Kaltim tidak bisa lagi mengandalkan migas, batu bara, dan sawit. Ibu kota inilah yang menjadi solusi cepat. Paling tidak 5 sampai 10 tahun ke depan, Kaltim akan melaju sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru. Tinggal, pemerintah daerah memanfaatkan potensi ekonomi ini sehingga masyarakat mendapat manfaatnya. Efek tetes dan efek berganda nya akan sangat dahsyat.

Pemindahan ibu kota negara ke Kaltim memberikan dampak ekonomi melalui jalur investasi. Peningkatan investasi riil di Kaltim diperkirakan sebesar 47,7 persen, sedangkan di Pulau Kalimantan sebesar 34,5 persen. Diharapkan pertumbuhan ekonomi Kaltim meningkat, PDB-nya akan naik 7,3%. Atau setara juga dengan kenaikan 4,7% di seluruh Kalimantan. Di Kaltim, peningkatan output tertinggi akan terjadi pada sektor konstruksi, kesehatan, dan restoran (Bappenas).

Ibu kota baru dipastikan membutuhan puluhan ribu tenaga kerja. Data kementerian PUPR, bahwa Setiap investasi infrastruktur sebesar Rp1 Triliun akan membutuhkan 14 ribu tenaga kerja. Total kebutuhan investasi IKN Rp 466 Triliun Lapangan kerja akan bertambah 10.5% (sekitar 200.000 orang) untul regional Kalimantan.
Dampak pembangunan ibukota baru di Kaltim, 51% kesempatan kerja akan tercipta di sektor konstruksi, 21% di pertanian kehutanan dan perikanan, 14% di distribusi, hotel dan catering dan sisanya di sektor lain.

Coba kita simak perputaran uang dari gaji Aparatur Sipil Negara (ASN) pusat di IKN. Gaji 221.210 ASN pusat saja mencapai Rp. 32.92 Triliun per tahun dengan angka konsumsi mencapai Rp. 5,57 Triliun. Artinya uang yang akan beredar di Kaltim akan berkisar minimum Rp 5,57 Triliun dan maksimum Rp. 32.93 Triliun per tahun. . Bayangkan, angka minimum saja sudah 50% dari peredaran uang di Kaltim saat ini. Diyakini, kesejahteraan masyarakat akan membaik. Ekonomi akan tumbuh begitu cepat.

Pemindahan ibukota ini adalah bagian lain dari upaya mengurangi kesenjangan Jawa dan luar Jawa. Di ibu kota negara, sektor jasa yang dikembangkan. Ada jasa pemerintahan, ada pula jasa pendidikan yang akan dikembangkan. Kemudian untuk bidang ekonomi, ada jasa digital. Akan dikembangkan semacam industri digital di ibu kota negara. Industri bersih dan teknologi tinggi. Makanya dibangun universitas dan pusat penelitian teknologi tinggi ini di ibu kota negara. Hilirisasi SDA didorong ke berbagia lokasi di Kalimantan. Bauksit di Kalbar, aluminium di Kaltara. Pasir besi di Kalsel. Kaltim ada KEK Maloy. Balikpapan dan Samarinda, tetap menjadi kota jasa. Ibu kota negara dengan pusat industri itu akan terpisah. Tidak seperti di Jakarta, pusat ekonomi, industri, dan pusat pemerintahan jadi satu.

Sebagai tambahan, bahwa dengan pemindahan Ibu kota negara ke Kaltim, banyak proyek proyek strategis Kaltim yang bisa dibiayai oleh APBN misal bendungan untuk PLTA dan air bersih, jalan tol Samarinda-Bontang, Jalan Kereta LRT Samarinda-Balikpapan-PPU, perluasan bandara SAMS Balikpapan dan APT Samarinda, perluasan Pelabuhan Semayang Balikpapan, Terminal Peti Kemas Kariangau, Coastal Area Balikpapan, Jembatan Tol Teluk Balikpapan, Pengembangan Perguruan Tinggi Daerah, SPAM, jaringan gas, dll. dan menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) sehingga Kaltim & kabupaten/kota bisa lebih fokus pembiayaan ke penataan ke dalam. Pemerintah Kota dan Kabupaten segera melakukan Konsolidasi dan Revitalisasi RTRW, RPJPD,RPJMD, RKPD.

Jika infrastruktur Kaltim sudah maju dengan adanya IKN di Kaltim, maka otomatis sektor-sektor lain akan berkembang dengan sendirinya.. Sebagai contoh, sektor parisiwisata. Setiap orang yang berkunjung ke ibu kota negara, biasanya sekaligus akan mengunjungi tempat-tempat wisata. Maka investasi di sektor pariwisata akan tumbuh dan berekmbang pesat di seluruh Kaltim.

Memang selain dampak positif, ada juga dampak negatif yang tidak bisa kita hindari. Tapi dapat kita minimalkan dengan pengelolaan yang baik. Bappenas menghitung inflasi sebesar 0.2% akibat pemindahan IKN. Besaran ini tidak begitu signifikan. Masih jauh lebih besar dampak positif yang diterima masyarakat dibanding besaran inflasi. Kenaikan harga lahan di sekitar IKN dan adanya mafia tanah merupakan dampak negatif yang menjadi kekhawatiran beberapa pihak. Kementerian Agraria/Badan Pertanahan Nasional, Gubernur dan Bupati akan melakukan antisipasi mengenai hal ini antara lain dengan Peraturan Gubernur dan Perda.
Sesungguhnya, dampak negatif akan lebih terasa di kota/kabupaten penyangga dibanding dengan IKN itu sendiri. Dampak-dampak tersebut antara lain, migrasi dan kepadatan penduduk, penduduk lokal terpinggirkan dan tergusur, kemacetan, dan meningkatnya kriminalitas. Bagi warga dan pemerintah daerah yang optimis dan ingin maju, sesungguhnya kondisi tersebut dilihat sbagai peluang dan kesempatan besar. Masa depan Kota/Kabupaten penyangga nantinya akan sangat ditentukan oleh persiapan walikota/bupati yang kita pilih di tahun 2010 dan seterusnya. Pemimpin daerah dengan kriteria berani, tegas, aksi nyata dan cerdas. Persiapan apa yang sebaiknya dilakukan oleh kota/kabupaten penyangga ini, akan dibahas dan ditulis terpisah.

Kita semua berharap bahwa dengan pemindahan ibu kota ke Kaltim, harapan kami hanyalah sederhana: Pedalaman Kaltim dan Kalimantan sudah terhubungkan dengan jalan-jalan aspal mulus dan jalur kereta api kemanapun diujung dunia, sudah dialiri listrik negara 24 jam, layanan kesehatan rumah sakit mudah diakses dengan cepat, anak-anak kami bersekolah dengan fasilitas dan guru yang lengkap.

Mereka-mereka yang tidak ingin Kaltim maju. Tidak ingin Kaltim berkembang. Mereka akan nyinyir. Mengeluh. Pesimis. Bersyukur saja tidak. Bahkan dulu pun mereka berkomentar “kesah maha” . Saat mimpi ini mulai diwujudkan sangat-sangat serius leh pemerintah pusat, kami ingin mendengar komentar apa lagi yang akan mereka berikan. Ataukah karena keputusan pindahnya ibu Kota tersebut dilakukan oleh seorang yang mereka benci ? Janganlah kebencian hati menutup kebaikan. Seharusnya, yang dibenci adalah sikap dan perilaku yang buruk. Bukan orangnya. Bukankah kebencian dan permusuhan, sesungguhnya dimunculkan oleh Setan (Q. Surah Al Maidah: 91).

Kesimpulan terpenting yang bisa disampaikan dalam tulisan ini, Kaltim tidak bisa lagi tergantung pada SDA (Batubara, minyak dan sawit), yang sudah terbukti sangat rentan dengan perubahan global. Maka pemindahan IKN ke Kaltim adalah Rahmat Allah SWT terbesar abad ini yang harus kita syukuri dan perjuangkan. Merupakan kesempatan terbaik bagi Kaltim. Mengembalikan Sumbangsih 300-600 Triliun/tahun selama 80 thn kembali ke Bumi Etam. Jauh lebih besar dari dari hanya sebuah dana bagi hasil.

Ibu Kota itu mencerminkan harga diri bangsa. Harkat dan martabak bangsa. Apakah harga diri dan martabat bangsa kita mau ditunjukkan sepeti Jakarta. Yang identik dengan Kumuh. Banjir. Macet. Polusi. Korupsi. Demo. Kejam. Sumpek. Panas. Gersang. Sempit. Kami ingin hijrah. Kita semua ingin hijrah. Punya ibu kota negara yangmencerminkan Indonesia asli. Yang Hijau. Sejuk. Segar. Rapi. Efisien. Modern. Canggih. Luas. Sopan. Ramah. Tanpa banjir. Tanpa macet.

Ada yg komentar belum saatnya sekarang pindah. Jika tidak sekarang, kapan lagi???. Apakah mereka menjamin, presiden mendatang akan memindahkan Ibu Kota negara??? Tidak kan. Kapan lagi, jika tidak sekarang. Jepang, bangsa yang besar dan gigih, hingga saat ini saja tidak mampu memindahkan ibu kotanya Tokyo ke lokasi lain. Indonesia bisa.

Ibu Kota Pindah ke Kaltim adalah untuk Kita semua. Bangsa Indonesia. NKRI.
Ibu kota baru nanti adalah legacy (warisan) bagi bangsa ini” (Isran Noor, Gubernur Kaltim).
“Tak ada kata gagal dalam memindahkan Ibu Kota Negara” (Bambang PS Brodjonegoro, Menteri Perencanaan Pembangunana Nasional/Kepala Bappenas).

Kita semua harus Optimis. Yakin. Punya kemauan. Ada aksi dan kerja nyata. Buat Prioritas. Monitoring. Lakukan evaluasi berkala. Segera perbaiki yang kurang. InsyaAllah Kaltim akan maju. dengan keseimbangan yang baik, antara dunia dan akherat. Al Fatihah. Aamiin.

Apriadi Djamhurie Gani (ADG).
Hanya orang Kampung & “Pedagang” (= “Pengangguran Dalam Gang”),
Samarinda, 16 Oktober 2019



Thursday, March 12, 2020

Media Center Covid-19

c19
Juru Bicara

Pemerintah menetapkan, setelah kasus-1 dan kasus-2 diumumkan, Juru Bicara untuk penanganan virus corona yaitu Achmad Yurianto (Sekretaris DirJen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan menjadi sandaran informasi resmi soal virus corona di Indonesia.

Setelah kita yang berdomisili di Indonesia menikmati Teknologi-News-Digital maka kini saatnya kembali ke era "Mainstream-News" yg "paling-benar". Rupanya, selama ini kita gagal paham memaknai kehebatan Volume-Variety-Velocity dari kemajuan teknologi modern yang mengagumkan ini. Masyarakat, termasuk didalamnya intelektual hingga pemuka agama,  tidak mudah memilah dan menganalisa news-digital.

Virus Corona memukul telak Teknologi-News-Digital.

Sumber: Wisnu Nugroho, Surat Dari Editor Kompas, 12 Maret 2020

Thursday, March 5, 2020

Pembangunan IKN Dengan Cara Yang Tidak-Biasa

kaltim
Kaltim
Sebagai lokasi IKN (Ibu Kota Negara), Kaltim menjadi sorotan setelah kejadian Banjir di awal tahun 2020. Tidak itu saja, nama-nama calon kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur, mulai menghiasi media-mainstream beberapa hari belakangan ini.

Sibarani Sofian (pemenang sayembara desain ibu kota baru), dalam wawancara dengan BBC,  menyebut pemerintah belum pernah mengadakan proyek pembangunan besar dengan target capaian kilat seperti ini.

"Kalau kita mau mencapai target ibu kota dalam waktu yang begitu cepat, dengan mimpi yang begitu besar dan tinggi, harus ada cara baru bukan cuma saat mendesain tapi saat mengadakan proyek itu"


Kita menunggu cara hebat dan luar-biasa dalam membangun IKN di Kaltim.